Liputan6.com, Jakarta - Panglima Kodam Jaya, Mayor Jenderal TNI Eko Margiyono yang sekaligus Panglima Komando Gugus Tugas Terpadu menjelaskan bahwa Pemerintah Indonesia telah menyediakan tiga tower Wisma Atlet yang berada di Pademangan sebagai wisma karantina bagi Warga Negara Indonesia (WNI) repatriasi, baik itu Pekerja Migran Indonesia (PMI), mahasiswa maupun Jamaah Tabligh Akbar.
Karantina tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menangani kasus COVID-19 dari para WNI yang baru saja tiba di Tanah Air.
Baca Juga
Eko menjelaskan mengenai prosedur karantina bagi WNI yang baru tiba di Tanah Air, baik melalui jalur darat maupun laut.
Advertisement
"Siapa pun yang baru masuk dari luar negeri, wajib melakukan karantina," kata Eko di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Sabtu (23/5/2020).
Menurut Eko, setelah tiba di Indonesia, para WNI wajib menjalani tes cepat menggunakan metode Polymerase Chain Reaction atau PCR yang dilakukan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Bagi yang dinyatakan negatif melalui dua kali uji sampel, maka mereka dapat langsung melanjutkan perjalanan menuju kampung halaman, namun bagi WNI yang dinyatakan positif maka wajib menjalani karantina.
Dalam hal ini, Eko juga menjelaskan apabila wisma karantina Pademangan tidak mencukupi, maka para WNI akan dikarantina di Asrama Haji di Pondok Gede maupun di Bekasi.
"Asrama Haji di Pondok Gede maupun yang berada di Bekasi," terang Eko.
Berdasarkan data laporan, WNI yang dikarantina per Sabtu (23/5/2020) pukul 08.00 WIB ada 3.705 yang dikarantina di Wisma Atlet Pademangan. Dari total tersebut, sebanyak 671 orang dinyatakan positif COVID-19 dari hasil tes cepat PCR.
"Saat ini mereka sudah dirawat di RSD Wisma Atlet," jelas Eko.
Adapun sisanya menurut Eko masih proses menunggu hasil yang akan keluar dalam 2-3 hari ke depan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Berbeda dengan RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran
Dalam kesempatan itu, Eko juga menjelaskan bahwa Wisma Atlet Pendemangan dengan RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran memiliki peruntukan yang berbeda. Kendati berdekatan, kata Eko keduanya berbeda secara fungsi.
Eko menjelaskan bahwa ketiga tower di Pademangan berbeda dengan tujuh tower yang berdiri di blok Deli Serdang, Kemayoran, sebagai Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet. Menurut Eko, jarak dari tower blok 1 Kemayoran dan blok 2 di Pademangan kurang lebih adalah lima kilometer.
"Wisma karantina berbeda dengan Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet. Dan Lokasi ini berjarak 5 kilometer," jelas Eko.
Kemudian jumlah pasien yang dirawat di RSD Wisma Atlet Kemayoran, kata Eko ada sebanyak 1.013 orang. Dari angka tersebut, ada sebanyak 700 orang yang dinyatakan positif melalui tes swab. Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) maupun Orang Dalam Pemantauan (ODP) masih menunggu hasil tes.
Advertisement