Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta jajaranya mengendalikan arus balik pemudik. Pasalnya, arus balik pemudik dapat memicu munculnya gelombang kedua virus corona (Covid-19).
"Pengendalian arus balik, ini penting untuk kita kendalikan agar tidak terjadi sirkulasi bulak-balik dalam penyebaran virus yang berpotensi untuk memunculkan gelombang yang kedua. Utamanya di wilayah Jabodetabek," jelas Jokowi saat memimpin rapat terbatas melalui video conference, Rabu (27/5/2020).
Baca Juga
Jokowi menekankan pentingnya mengendalikan arus balik pemudik ke wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Hal ini dikarenakan tingkat penyebaran virus corona di DKI Jakarta sudah mulai menurun.
Advertisement
"Saya melihat data tadi pagi tren untuk R0 atau RT DKI Jakarta sudah dibawah 1. Sehingga, ini harus kita tekan agar lebih menurun lagi," ujar dia.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Masyarakat yang Kembali Harus Punya SIKM
Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meminta agar masyarakat yang telah melakukan perjalanan luar kota untuk menunda kembali ke Jakarta. Dia menyebut masyarakat yang akan kembali harus memenuhi persyaratan yang ada, salah satunya yakni Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) Jakarta.
"Kepada semua tunda dulu, kita ingin memastikan ini tuntas sekali lagi ini bukan untuk kepentingan apa-apa kecuali untuk melindungi ibu kota dari potensi gelombang kedua Covid-19," kata Anies di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Senin (25/5/2020).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengharapkan Jakarta tidak kembali pada posisi jumlah pasien Covid-19 kembali naik seperti pada bulan Maret 2020. Oleh karena itu, dia meminta agar masyarakat dapat mengajukan persyaratan SIKM melalui website corona.jakarta.go.id.
"Kami berharap seluruh masyarakat mengikuti ketentuan ini Insyaallah Jakarta akan bisa sepenuhnya kembali dalam suasana baru di mana kita bisa berkegiatan seperti semula tentu dengan protokol-protokol baru," tuturnya.
Â
Advertisement