Petinggi PDIP Diserang Hoaks, Simak Daftarnya

Sejumlah tokoh PDIP kerap dijadikan bahan hoaks yang dikaitkan dengan beragam isu, kabar bohong tersebut harus diwaspadai sebab dapat merusak citra sang tokoh.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 11 Jan 2025, 11:00 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2025, 11:00 WIB
Gambar tangkapan layar video yang diklaim Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menangis setelah menjadi tersangka KPK (sumber: Facebook)
Gambar tangkapan layar video yang diklaim Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menangis setelah menjadi tersangka KPK (sumber: Facebook)

Liputan6.com, Jakarta- Sejumlah petinggi PDIP dijadikan bahan hoaks, informasi bohong tersebut sebagian menyerang para sosok tersebut sehingga bisa merusak citranya.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah mengungkap hoaks yang menyerang petinggi PDIP, berikut daftarnya.

Video Hasto Kristiyanto Menangis Setelah Jadi Tersangka KPK

Sebuah video yang diklaim Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menangis setelah menjadi tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 25 Desember 2024.

Dalam video berdurasi 45 detik itu, Hasto yang mengenakan setelan jas itu menangis dan memberikan keterangan di depan wartawan.

"Semoga diberikan keadilan atas praktik-praktik kekuasaan yang tidak benar. Kami semua menangis, para kiai menangis, Ibu Megawati menangis. Kami tidak menyangka ada orang yang menggunakan cara-cara seperti ini," kata Hasto dalam video tersebut.

Video itu kemudian dikaitkan dengan kabar Hasto menangis setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.

"Hasto menangis, tersangka KPK

Seng sabar ya pak...mungkin ini kurma yang harus dilewati," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 429 kali ditonton dan mendapat 4 komentar dari warganet.

Benarkah dalam video itu Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menangis setelah jadi tersangka KPK? Simak dalam artikel berikut ini....

 

Ikuti Kuis Cek Fakta Liputan6.com di Aplikasi Youniverse dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.

Caranya mudah:

* Gabung ke Room Cek Fakta di aplikasi Youniverse

* Scroll tab ke samping, klik tab “Campaign”

* Klik Campaign “Kuis Cek Fakta”

* Klik “Check It Out” untuk mengikuti kuisnya

 

Video Puan Maharani Berbagi Uang Rp 25 Juta

Sebuah video yang diklaim Ketua DPR Puan Maharani berbagi uang tunai sebesar Rp25 juta beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Instagram pada 13 Oktober 2024.

Akun Instagram tersebut mengunggah video Puan Maharani yang sedang berbicara di depan kamera. Dalam video itu, Puan menyebut akan membagikan uang Rp25 juta bagi warganet yang telah membagikan videonya tersebut.

"Assalamualaikum, perkenalkan saya Puan Maharani, ketua umum DPR RI. Untuk mengucap rasa syukur atas terpilihnya kembali saya menjadi ketua umum DPR RI. Di akun TikTok baru saya ini akan berbagi Rp25 juta untuk siapa saja yang ketahuan follow dan share video ini.

Ingat ini bukan suatu kebetulan karena tidak semua orang melihat akun ini. Mungkin ini sudah rezeki kamu," demikian dalam video tersebut.

Video yang disebarkan akun Instagram tersebut telah 10 ribu kali disukai oleh warganet.

Benarkah dalam video tersebut Puan Maharani membagikan uang Rp25 juta? Simak hasil penelusurannya dalam halaman berikut ini.......

 

Video Megawati Promosikan Obat Nyeri Sendi

Beredar di media sosial postingan video mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari mempromosikan obat nyeri sendi. Postingan ini beredar sejak beberapa waktu lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 11 Februari 2024.

Dalam postingannya terdapat video Siti Fadilah Supari berbicara terkait obat yang ia promosikan membantu mengatasi nyeri sendi. Hingga saat ini video tersebut telah dilihat lebih dari 346,8 ribu kali, mendapat 73 ribu likes dan 4,6 ribu kali dibagikan.

Lalu benarkah postingan video mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari mempromosikan obat nyeri sendi? Simak hasil penelusurannya dalam halaman berikut ini....

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya