Menristek: Mayoritas Virus Covid-19 Indonesia Tak Termasuk Tipe Dunia 

Bambang mengatakan, 11 dari 13 hasil urutan genom virus corona penyebab Covid-19 di Indonesia tidak termasuk tipe dunia yang diklasifikasikan gisaid, pengelola data virus SARS-CoV-2 global.

oleh Yusron FahmiLiputan6.com diperbarui 10 Jun 2020, 05:33 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2020, 05:33 WIB
Bambang P. S. Brodjonegoro
Menristek Bambang P. S. Brodjonegoro menyampaikan, kementeriannya tengah melakukan uji klinis terhadap jahe merah, jambu biji, dan minyak kelapa murni untuk COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Minggu (3/5/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegro mengatakan, 11 dari 13 hasil urutan genom virus corona penyebab Covid-19 yang beredar di Indonesia tidak termasuk tipe dunia yang diklasifikasikan gisaid, pengelola data virus SARS-CoV-2 global.

"Dari 13 WGS (whole genom sequencing) yang dimasukkan Indonesia, 11 itu kategori masih others di luar enam yang didefinisikan gisaid," kata Menristek Bambang seperti dikutip dari Antara, Jakarta, Selasa (9/6/2020).

Sementara dua data lain masuk ke dalam tipe virus yang berkembang di Eropa. Dua hasil urutan genom tersebut merupakan virus penyebab Covid-19 yang beredar di Surabaya dan diidentifikasi oleh Universitas Airlangga.

Hingga saat ini Indonesia telah mengirimkan 13 hasil urutan genom virus (whole genom sequencing) penyebab Covid-19 dengan rincian Lembaga Eijkman mengirimkan tujuh hasil urutan genom dan Universitas Airlangga mengirimkan enam hasil urutan genom virus itu.

Tujuh hasil urutan genom tersebut diidentifikasi Lembaga Eijkman merupakan virus yang menyebabkan Covid-19 di wilayah Jabodetabek. Sementara, Universitas Airlangga mengidentifikasi virus yang beredar di Surabaya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Pengembangan Vaksin

Menristek menuturkan whole genom sequencing sangat penting, karena semakin banyak data mengenai virus penyebab Covid-19 yang bisa dikumpulkan dan diidentifikasi maka dapat diketahui karakteristik dan asal virus tersebut. Informasi itu juga berguna untuk pengembangan vaksin terhadap virus corona yang beredar di Indonesia.

Saat ini, Lembaga Eijkman masih terus melakukan pengurutan genom menyeluruh dari virus SARS-CoV-2, dan menargetkan teridentifikasinya 100 hasil whole genom sequencing.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya