Kala Polisi Menafsir Kritik Gus Dur dan Rakyat Jelata

Kritik Gus Dur yang dibungkus humor itu acap didengar. Namun siapa nyana, itu berbuntut pemanggilan polisi setelah netizen mengunggahnya di medsos. Perlakuan berbeda pun diperlihatkan.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 18 Jun 2020, 07:31 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2020, 07:26 WIB
Bicara tentang kelakar Gus Dur tentunya banyak yang masih terkenang di ingatan masyarakat.
(Sumber nu.or.id)

Liputan6.com, Jakarta - Warga Kepulauan Sula, Maluku Utara, atas nama Ismail Ahmad dipanggil pihak kepolisian lantaran mengunggah ucapan Presiden Keempat Abdurrahman Wahid alias Gus Dur di akun media sosialnya yakni Facebook.

Kutipan Gus Dur tersebut berbunyi, "Hanya ada tiga polisi jujur di Indonesia: Patung Polisi, Polisi Tidur, dan Jenderal Hoegeng".

Kapolres Kepulauan Sula AKBP Muhammad Irvan menyatakan, tidak ada penangkapan terhadap Ismail Ahmad.

"Hanya kami panggil untuk klarifikasi tentang niat atau mens rea (sikap batin) maksud memposting hal tersebut," tutur Irvan saat dikonfirmasi, Rabu 17 Juni 2020 malam.

Menurut Irvan, Ismail mengaku hanya iseng dan memang biasa menggunakan pernyataan dan kalimat tokoh untuk unggahan sosial media.

"Yang bersangkutan minta maaf jika hal tersebut menyinggung institusi Polri, sehingga kami adakan press release untuk minta maaf dan bilang bahwa yang bersangkutan tidak ada niat apa-apa," jelas dia.

Irvan mengatakan, ini juga bertujuan agar masyarakat dapat bijak dalam bersosial media. Sekaligus menyampaikan terkait niat Ismail mengunggah kutipaj Gus Dur.

"Setelah itu yang bersangkutan pulang," Irvan menandaskan.

Hanya Fasilitasi Minta Maaf

Kapolres Kepulauan Sula AKBP Muhammad Irvan membenarkan pihaknya memanggil Ismail Ahmad terkait unggahan ucapan Presiden Keempat Abdurrahman Wahid alias Gus Dur di akun media sosialnya yakni Facebook. Hal itu berujung pada permohonan maaf Ismail kepada institusi Polri.

"Yang bersangkutan minta maaf jika hal tersebut menyinggung institusi Polri, sehingga kami adakan press release untuk minta maaf dan bilang bahwa yang bersangkutan tidak ada niat apa-apa," tutur Irvan saat dikonfirmasi, Rabu 17 Juni 2020 malam.

Menurut Irvan, Ismail mengaku biasa mengambil pernyataan dan kutipan para tokoh untuk konten sosial medianya. Motifnya pun hanya iseng.

"Cuma iseng-iseng saja," jelas dia.

Irvan mengatakan, pemanggilan terhadap Ismail hanya untuk menelusuri niat atas unggahan tersebut. Tidak ada juga penahanan yang dilakukan terhadapnya.

"Hanya kami panggil untuk klarifikasi tentang niat atau mens rea (sikap batin) maksud memposting hal tersebut," Irvan menandaskan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Eks Kapolri Tito Angkat Ucapan Gus Dur

Mantan Kapolri Jenderal Tito Karnavian juga sempat mengangkat ucapan Presiden keempat Abdurrahman Wahid Gus Dur saat acara haul Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan, pada Jumat 22 Desember 2017.

Kala itu, pesan Tito disampaikan oleh Komjen Luthfi Lubiyanto yang dulu menjabat sebagai Kabaintelkam Polri. Gus Dur menyindir Polri agar menjadi lembaga yang amanah.

"Almarhum sempat menyindir Polri, karena di Indonesia hanya ada tiga polisi jujur. Yang pertama, polisi tidur; kedua, patung polisi; terakhir, Polisi Hoegeng," kata Tito.

Bagi Tito, Gus Dur merupakan cendekiawan multitalenta yang mengajarkan soal toleransi dan pluralisme. Sindiran tersebut pun menjadi semangat institusi memperbaiki diri.

"Ucapan beliau itu menjadi cambukan bagi kami agar Polri sebagai institusi yang lebih baik," ujarnya.

Ucapan Gus Dur, lanjutnya, merupakan pesan bakti terhadap bangsa dan negara. Namanya yang harum aman abadi sepanjang masa.

"Ingatlah pesan beliau untuk menjalani bakti terhadap bangsa Indonesia dan hindari terpecah belahnya bangsa ini," tutup Tito.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya