3 Pernyataan Anies soal CFD Perdana yang Diserbu Warga Jakarta

Seperti diketahui, CFD Jakarta kembali dibuka perdana pada Minggu, 21 Juni 2020 semenjak pandemi Corona Covid-19.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 23 Jun 2020, 15:05 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2020, 15:05 WIB
CFD Jakarta
Warga berolahraga di area Car Free Day (CFD) kawasan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (21/6/2020). Hari ini adalah kali pertama digelarnya CFD Jakarta di sepanjang Jalan Sudirman - Thmarin saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Masa Transisi. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut akan melakukan rapat evaluasi terkait Hari Bebas Kendaran Bermotor (HBKB) atau car free day (CFD).

Seperti diketahui, CFD Jakarta kembali dibuka perdana pada Minggu, 21 Juni 2020 semenjak pandemi Corona Covid-19.

Anies menilai, pada CFD di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat itu masih ditemukan pelanggaran.

Pelanggaran itu misalnya cukup banyaknya anak di bawah umur dan orang lanjut usia atau lansia di area CFD tersebut.

"Kegiatan HBKB kemarin kita akan review hari ini, kemudian dikumpulkan sudah datanya dan kita akan putuskan pendekatannya akan seperti apa," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Senin, 22 Juni 2020.

Selain itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menyebut, jumlah pengunjung CFD membeludak atau di luar prediksi.

Berikut 3 pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait CFD dihimpun Liputan6.com:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Temukan Banyak Pelanggaran

CFD Jakarta
Warga berolahraga di area Car Free Day (CFD) kawasan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (21/6/2020). Kegiatan hari bebas kendaraan bermotor atau CFD Jakarta kembali dibuka pada Minggu (21/6) ini diiringi dengan sejumlah protokol kesehatan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Gubernur DKI Anies Baswdan akan menggelar rapat evaluasi terkait Hari Bebas Kendaran Bermotor (HBKB) atau car free day (CFD).

Menurut dia, banyaknya ditemukan pelanggaran seperti anak di bawah umur dan lansia di area tersebut. Sehingga, kata Anies, harus diperhatikan bagaimana cara menanganinya.

"Kegiatan HBKB kemarin kita akan review hari ini, kemudian dikumpulkan sudah datanya dan kita akan putuskan pendekatannya akan seperti apa," ujar Anies di Balai Kota Jakarta, Senin, 22 Juni 2020.

 


Akui Pengunjung Membeludak

CFD Jakarta
Suasana aktivitas warga di area Car Free Day (CFD) kawasan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (21/6/2020). Hari ini adalah kali pertama digelarnya CFD Jakarta di sepanjang Jalan Sudirman - Thmarin saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Masa Transisi. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Anies pun menjelaskan alasan kembali membuka Hari Bebas Kendaran Bermotor (HBKB) atau car free day (CFD).

"Tujuan kita warga yang ingin olahraga kita fasilitasi, karena minggu sebelumnya GBK penuh sekali," kata Anies.

Namun, Anies menyebut jumlah pengunjung membeludak atau di luar prediksi. Oleh karena itu pihaknya melakukan koreksi atau evaluasi.

"Kita evaluasi, karena dari awal kita berencana menyelamatkan warga. Dan mereka yang mau berolahraga, bersepeda kita kasih fasilitasnya, tapi ternyata jumlah melampaui yang diprediksi," terang dia.

Anies menyebut sudah berupaya agar kerumunan berkurang dengan melarang adanya PKL berjualan. Namun volume pengunjung rupanya melonjak terutama pesepeda.

"Kemarin dilakukan hanya untuk bersepeda dan berjalan kaki atau lari, tapi berdagang tidak boleh. Lalu volumenya (pengunjung banyak), padahal sudah tidak boleh berjualan supaya tidak ada kerumunan," ucap Anies.

 


Pastikan CFD Selanjutnya Beda

Tren Bersepeda Ramaikan CFD
Warga mengendarai sepeda saat kegiatan Car Free Day (CFD) di Kawasan Sudirman, Jakarta, Minggu (21/6/2020). Pada CFD pertama di masa PSBB Transisi, warga Ibu Kota terlihat lebih memilih bersepeda sebagai sarana olahraga dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Anies mengatakan, saat ini pemprov DKI tengah mempelajari aturan CFD dengan pendekaan protokol kesehatan.

"Apakah pendekatan yang masih seperti kemarin atau akan diubah pendekatannya tapi intinya adalah kita semua ini sedang dalam proses belajar. Belajar untuk mentaati protokol," ucap Anies.

Anies meyakini, semua kebijakan dan evaluasi yang diambil memiliki hikmah. Tujuannya agar menjadi lebih baik lagi.

"Mengelola suatu kegiatan dan setia pada proses untuk mengambil hikmahnya, lakukan koreksi lakukan perbaikan," Anies menandasi.

Anies pun memastikan akan menerapkan hal berbeda pada saat CFD pekan depan. Ini dilakukan setelah CFD Jakarta pada Minggu, 21 Juni 2020 menuai prokontra lantaran jumlah pengunjungnya yang membeludak.

"Langkah untuk pekan depan, yang pasti tidak sama dengan pekan kemarin. Dan ini bagian dari pembelajaran," jelas Anies.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya