Pengunjung CFD Membeludak, Anies: Jumlahnya Melampaui yang Diprediksi

Anies Baswedan memastikan kebijakan untuk CFD pekan depan akan berbeda.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 23 Jun 2020, 08:27 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2020, 08:27 WIB
CFD Jakarta
Suasana aktivitas warga di area Car Free Day (CFD) kawasan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (21/6/2020). Hari ini adalah kali pertama digelarnya CFD Jakarta di sepanjang Jalan Sudirman - Thmarin saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Masa Transisi. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Anies Baswedan menjelaskan alasan Pemprov DKI kembali membuka Hari Bebas Kendaran Bermotor (HBKB) atau car free day (CFD).

“Tujuan kita warga yang ingin olahraga kita fasilitasi, karena minggu sebelumnya GBK penuh sekali,” kata Anies di Balai Kota Jakarta, Senin 22 Juni 2020, malam.

Namun, Anies menyebut jumlah pengunjung membeludak atau di luar prediksi. Oleh karena itu pihaknya melakukan koreksi atau evaluasi.

“Kita evaluasi, karena dari awal kita berencana menyelamatkan warga. Dan mereka yang mau berolahraga, bersepeda kita kasih fasilitasnya, tapi ternyata jumlah melampaui yang diprediksi,” terangnya.

Anies menyebut sudah berupaya agar kerumunan berkurang dengan melarang adanya PKL berjualan. Namun volume pengunjung rupanya melonjak terutama pesepeda.

“Kemarin dilakukan hanya untuk bersepeda dan berjalan kaki atau lari, tapi berdagang tidak boleh. Lalu volumenya (pengunjung banyak), padahal sudah tidak boleh berjualan supaya tidak ada kerumunan,” ucapnya.

“Dengan kejadian itu kita review malam ini,” kata Anies Baswedan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

CFD Berikutnya Berbeda

Mantan Mendikbud itu memastikan kebijakan untuk CFD pekan depan akan berbeda. “Langkah untuk pekan depan, yang pasti tidak sama dengam pekan kemarin. Dan ini bagian dari pembelajaran,” tandasnya.

Sebelumnya, Anies mengatakan, saat ini pemprov DKI tengah mempelajari aturan CFD dengan pendekaan protokol kesehatan.

"Apakah pendekatan yang masih seperti kemarin atau akan diubah pendekatannya tapi intinya adalah kita semua ini sedang dalam proses belajar. Belajar untuk menaati protokol," jelas Anies.

Anies meyakini, semua kebijakan dan evaluasi yang diambil memiliki hikmah. Tujuannya agar menjadi lebih baik lagi.

"Mengelola suatu kegiatan dan setia pada proses untuk mengambil hikmahnya, lakukan koreksi lakukan perbaikan," Anies menandasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya