4 Pesan Jokowi untuk Forum Rektor Indonesia

Menurut Jokowi, Forum Rektor Indonesia memegang peran penting dari sisi penyiapan SDM dalam membangun bangsa.

oleh Nafiysul QodarLiputan6.com diperbarui 04 Jul 2020, 14:57 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2020, 14:57 WIB
Presiden Joko Widodo
Presiden Joko Widodo. (Sumber: Instagram/jokowi)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan empat pesan kepada Forum Rektor Indonesia (FRI). Hal itu disampaikan dalam sambutannya di acara pembukaan Konferensi FRI 2020 yang dilakukan secara virtual dari Istana Kepresidenan, Bogor, Sabtu (4/7/2020).

Menurut Jokowi, Forum Rektor Indonesia memegang peran penting dari sisi penyiapan sumber daya manusia (SDM) untuk mencegah Indonesia terjebak dalam perangkap pendapatan menengah (middle income trap).

"Saya meyakini Forum Rektor Indonesia punya peran besar. Oleh karena itu saya berpesan beberapa hal," ujar Jokowi sebagaimana dilansir Antara.

Pertama, Jokowi mengajak Forum Rektor Indonesia agar tidak hanya menjadi forum komunikasi, tapi harus dikemas menjadi forum saling peduli dan saling berbagi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta, universitas yang mampu bisa membantu perguruan tinggi lain yang tidak mampu. Universitas yang memiliki sesuatu juga bisa membantu yang tidak punya.

"Berbagi pengalaman secara daring, berbagi kurikulum dan silabus, berbagi koleksi perpustakaan secara daring, berbagi dosen dan perkuliahan secara daring untuk maju bersama, memajukan mahasiswa di seluruh Indonesia. Ini saya meyakini bisa dilakukan Forum Rektor Indonesia," kata Jokowi.

Kedua, Jokowi mengajak para rektor memfasilitasi mahasiswa untuk bisa belajar kepada siapa saja. dia menekankan, mahasiswa tidak hanya belajar kepada dosen, tapi juga bisa belajar kepada pelaku industri, wirausahawan, praktisi pemerintahan, praktisi hukum, dan pelaku lapangan lain.

Tujuannya agar mahasiswa dapat menangkap perubahan dunia yang dinamis, yang dipicu disrupsi dan hiperkompetisi yang terjadi sekarang ini.

"Di era disrupsi dan hiperkompetisi sekarang, dunia berubah sangat cepat. Banyak hal belum sempat dibukukan sudah berubah di lapangan, banyak karakter kerja yang tidak bisa ditangkap hanya melalui membaca, tapi harus melalui mengalami pengalaman nyata. Itulah pentingnya memerdekakan mahasiswa agar bisa belajar kepada siapa saja," ucap Jokowi.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Bangun Karakter Mahasiswa

[Bintang] Ilustrasi mahasiswa
Ilustrasi mahasiswa | Via: istimewa

Ketiga, Presiden Jokowi mengajak perguruan tinggi lebih aktif bekerja sama dengan industri, terutama kawasan industri terdekat di wilayahnya.

Dia menyampaikan, perguruan tinggi dapat mengajak kawasan industri terdekat bekerja sama, membuka fakultas atau departemen atau program studi di kawasan itu yang karakter keilmuannya dekat dengan industri di kawasan tersebut.

"Kerja sama dengan industri bukan hanya untuk memberi pengalaman kerja kepada mahasiswa, tapi perguruan tinggi juga bisa kerja sama untuk penelitian dan pengembangan teknologi, untuk riset dan development dunia industri, sekaligus pengembangan ilmu murni," ujar Jokowi.

Terakhir, yang menurut Jokowi paling penting, perguruan tinggi harus memberikan perhatian besar kepada kesehatan fisik dan mental mahasiswa.

Presiden meminta perguruan tinggi membangun karakter mahasiswa yang hati dan pikirannya merah putih untuk Indonesia, berakhlak mulia, bermental baja dan memegang teguh Pancasila.

Suasana kampus, menurut dia, harus memperkokoh rasa kebangsaan, menghargai kebhinnekaan dalam persaudaraan dan persatuan, berintegritas tinggi dan antikorupsi, serta toleransi dan menghargai demokrasi.

"Bapak ibu adalah orang tua yang bertanggung jawab terhadap masa depan mereka sekaligus masa depan Indonesia. Semua itu harus kita lakukan dengan cepat, dengan sangat segera. Mari manfaatkan puncak bonus demografi sekarang untuk mencetak generasi muda unggul untuk membangun Indonesia maju," ujar Presiden.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya