RUU HIP Dinilai Bukan Hanya Milik PDIP tapi Produk Semua Fraksi di DPR

Menurut dia, parpol-parpol lain seperti cuci tangan terhadap RUU HIP yang telah mereka usulkan.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 06 Jul 2020, 17:10 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2020, 12:56 WIB
Gedung DPR
Gedung DPR/MPR di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta. (Liputan6.com/Devira Prastiwi)

Liputan6.com, Jakarta Gaduh pembahasan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) berdampak pada tudingan ke PDIP lantaran dianggap sendirian dalam memuluskan hal tersebut.

Dosen Pascasarjana Islam Nusantara Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta, Ngatawi Al-Zastrouw mengatakan, sebenarnya seluruh fraksi di DPR menjadi inisiator RUU HIP. Sebab pengesahannya di rapat paripurna DPR. Baik Fraksi Golkar, Gerindra, Nasdem, PKB, PAN, PPP, dan PDIP menerimanya, begitupun dengan PKS. Hanya Fraksi Demokrat yang tak jelas pendapatnya.

"Nah, RUU HIP merupakan manifestasi dari hak inisiatif DPR, seharusnya seluruh fraksi dan anggota DPR bertanggung jawab memperjuangkannya," kata Ngatawi, saat dikonfirmasi, Senin (6/7/2020).

Menurut dia, parpol-parpol lain seperti cuci tangan terhadap RUU yang telah mereka usulkan. Seolah-olah mereka tidak ikut membuat dan menyetujui RUU tersebut, kemudian tampil di depan publik sebagai pahlawan dengan ikut-ikutan mencerca RUU yang disepakati.

"Tak hanya balik badan mereka seolah menuding bahwa RUU HIP hanya milik PDIP, produk PDIP, bukan usulan lembaga DPR. Padahal mereka jelas-jelas ikut membahas, memberi catatan dan mengesahkan dalam sidang paripurna," ungkap Ngatawi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Inkonsistensi Parpol

Karena itu, Budayawan Nahdlatul Ulama (NU) ini melihat, adanya sikap inkonsistensi dalam berpolitik. Bahkan sudah tak ada solidaritas antarpartai, saat PDIP dibakar benderanya.

"Jadi jika diam melihat simbol martabat sebuah parpol diserang, sama saja sebenarnya membiarkan serangan terhadap parpol sebagai pilar demokrasi Indonesia," jelas Ngatawi.

Dia melihat, bisa saja ini menimpa partai lain. "Jika saat ini para demonstran bisa membakar bendera PDIP, lain kali akan terjadi pembakaran terhadap bendera partai lain," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya