Jadi Kluster Baru, Bupati Bekasi Minta Perusahaan Intens Komunikasi dengan Gugus Tugas Covid-19

Munculnya klaster baru di kawasan industri menyebabkan peningkatan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dua pekan terakhir.

oleh Bam Sinulingga diperbarui 12 Jul 2020, 20:44 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2020, 20:44 WIB
Penumpang KRL Commuter Line di Stasiun Bekasi Ikuti Tes Swab PCR
Petugas medis mengambil sampel penumpang KRL Commuter Line saat tes swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR) di Stasiun Bekasi, Selasa, (5/5/2020). Pemkot Bekasi melakukan tes swab secara massal setelah tiga penumpang KRL dari Bogor terdeteksi virus corona. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Munculnya klaster baru di kawasan industri menyebabkan peningkatan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dua pekan terakhir.

Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja klaster baru Covid-19 yang menginfeksi sejumlah karyawan PT Unilever dan Denso Cikarang, menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Gugus Tugas dituntut untuk bertindak cepat dengan tes swab kepada para karyawan di perusahaan yang bersangkutan.

"Hasilnya sudah diketahui. Karyawan yang dinyatakan positif, langsung kita karantina di wisma yang ada di Jababeka," kata Eka, Minggu (12/7/2020).

Menurut dia, saat ini penyebaran virus Covid-19 memiliki perkembangan yang cepat, bahkan di perusahaan besar sekalipun. Karena itu butuh penanganan serius dan intens untuk mengantisipasi hal ini.

"Untuk perkembangan terbaru tetap kita tindak lanjuti dan awasi, meski saat ini kondisinya sudah sangat terkendali," imbuhnya.

Selain itu, minimnya komunikasi antar lintas sektoral terkait virus Covid-19 dan antisipasi penyebaran, juga dianggap sebagai pemicu kemunculan klaster baru di kalangan industri.

Oleh karena itu Eka meminta kepada pihak perusahaan untuk lebih intens menjalin komunikasi dengan Satuan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bekasi. Hal ini diyakini akan mampu meminimalisir pencegahan virus di tengah pengoperasian perusahaan.

Karena, kata dia, ada kemungkinan penyebaran virus bukan berasal dari dalam perusahaan, tapi dari luar yang terbawa oleh karyawan yang terpapar. Sehingga sangat perlu dilakukan pengecekan kesehatan rutin oleh pihak perusahaan terhadap para karyawannya.

"Saya minta perusahaan yang ada di kawasan industri di Kabupaten Bekasi, dapat lebih ketat lagi memonitoring kesehatan para karyawannya, untuk mencegah hal serupa," tandasnya.

Kasus Positif Naik

Sebelumnya kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, masih mengalami tren kenaikan. Berdasarkan website pikokabsi.bekasikab.go.id per tanggal 11 Juli pukul 20.00 WIB, jumlah kasus positif bertambah 4 dalam sehari, sehingga total menjadi 308 kasus.

Angka kesembuhan sampai saat ini tercatat 236 orang, dan meninggal dunia sebanyak 21 orang. Tersisa 51 orang terkonfirmasi positif, dengan 23 orang dirawat di rumah sakit rujukan, dan 28 orang menjalani isolasi mandiri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya