Rasakan Sensasi Nuansa Masa Depan hanya di Festival Seru Ini

enampilkan segala tantangan dan kesempatan yang akan dihadapi manusia di masa mendatang, festival teknologi dan sains tahunan DISRUPTO Fest akan kembali diselenggarakan pada 17-18 Juli 2020 dengan mengangkat tema Exploration and Experimentation.

oleh nofie tessar diperbarui 15 Jul 2020, 16:00 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2020, 15:24 WIB
Disrupto Festival 2020
Disrupto Festival 2020.

Liputan6.com, Jakarta Daging dari kultur sel, simulasi bermasyarakat di luar angkasa, tato elektronik untuk mendeteksi kesehatan, kain dari limbah kedelai, dan masih banyak lainnya. Hal-hal semacam ini mungkin belum wajar ditemui dalam keseharian pada saat ini. Tapi, bagaimana bila di tahun 2045?

Menampilkan segala tantangan dan kesempatan yang akan dihadapi manusia di masa mendatang, festival teknologi dan sains tahunan DISRUPTO Fest akan kembali diselenggarakan pada 17-18 Juli 2020 dengan mengangkat tema Exploration and Experimentation. Festival tahunan yang kali ini dilaksanakan secara virtual, akan dibuka oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Johnny G. Plate dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nadiem Makarim, serta akan menghadirkan beragam inovator dunia yang menyajikan eksplorasi dan eksperimentasi untuk membantu kelangsungan hidup manusia di masa depan.

Festival teknologi dan sains virtual yang pertama kali dilakukan di Indonesia ini akan memperlihatkan kemajuan teknologi dan sains yang telah dicapai manusia sekaligus membuktikan esensi keberadaan teknologi untuk membantu kelangsungan hidup manusia dan menjawab berbagai tantangan yang akan dihadapi manusia di masa depan.

Beberapa tantangan yang menjadi highlight dalam festival DISRUPTO kali ini antara lain prediksi pandemi di masa depan yang bisa lebih parah daripada COVID-19 yang kini menginfeksi lebih dari 3 juta orang dan ancaman kelaparan dan krisis pangan global setelah pandemi.

Disrupto Fest Kembali Hadir, Yuk Belajar Bikin Robot, Aplikasi, dan Tur Virtual
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G.Plate dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menjadi pembicara dalam DISRUPTO Fest 2020.

Untuk itu DISRUPTO Fest 2020 menghadirkan para ilmuwan kaliber dunia seperti Mark Post yang akan bicara tentang daging buatan dari sel kultur dan Nanshu Lu, pengembang tato elektronik yang dapat digunakan untuk mengecek kondisi kesehatan penggunanya. Selain dua nama tersebut, gelaran yang tahun lalu dihadiri lebih dari 17.000 pengunjung, 165+ pembicara, 100+ wartawan, dan 40+ exhibitors ini juga akan turut menghadirkan para inovator pada bidangnya masing-masing, seperti Ariel Ekblaw dari MIT Media Lab yang akan bicara tentang bagaimana ia membuat simulasi bermasyarakat di luar angkasa melalui Space Exploration Initiative yang ia pimpin, Cyril Diagne seorang artist-in-residence Google yang akan menjelaskan proyek aplikasi augmented reality untuk memindai benda nyata masuk ke dalam layar komputer, Dean Ho dari The N.1 Institute of Health National University Singapore yang akan bicara tentang sistem kecerdasan buatan untuk menemukan kombinasi terapi bagi penyakit menular.

 

Disrupto Fest Kembali Hadir, Yuk Belajar Bikin Robot, Aplikasi dan Tur Virtual
DISRUPTO Fest 2020: Exploration and Experimentation Menuju Indonesia Maju 2045.

Tidak hanya itu, DISRUPTO Fest 2020 juga akan menghadirkan para inovator dalam negeri seperti Irene Agrivina dari XXLab Jogjakarta yang akan bicara mengenai penemuan tekstil dari bahan limbah tahu dan tempe serta Sharlini Erliza Putri dari perusahan rintisan Nusantics yang akan bicara mengenai genomik dan kaitannya dengan visi manusia untuk tinggal di luar angkasa. DISRUPTO Fest 2020 juga akan menghadirkan program hiburan berupa penampilan musisi-musisi tanah air dengan genre musik yang eksploratif dan eksperimental seperti Goodnight Electric, Agatha Pricilla, Mantra Vutura, Tanayu, dan Adrian Khalif.

Festival virtual yang akan ditayangkan secara live melalui platform Vidio dan Cakap ini akan terbagi dalam empat kanal, yaitu kanal teknologi dan sains, kanal bisnis dan gaya hidup. Kesemuanya dapat disaksikan secara gratis dan terbuka untuk umum. Dengan menargetkan 200.000 penonton dari berbagai kalangan, diharapkan acara ini akan menjadi wadah untuk bertukar pikiran antara para inovator, pelaku ekonomi seperti startups, korporasi, modal ventura, dan institusi keuangan lokal maupun global.

 

(*)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya