Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan 125 unit bus sebagai angkutan alternatif bagi pengguna KRL. Kendaraan alternatif ini disiapkan untuk mengantisipasi terjadinya penumpukan penumpang di kereta rel listrik selama pandemi Corona. Â
Layanan bus gratis itu akan diberangkatkan di beberapa stasiun antara lain Stasiun Bogor, Cilebut, Bojonggede, dan Citayam serta Botani Square menuju Jakarta, mulai Senin 20Â Juli 2020Â pagi.
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Polana B Pramesti menuturkan, layanan bus gratis ini juga akan disiapkan dengan tujuan Stasiun Juanda, Stasiun Tanah Abang, Stasiun Manggarai, Stasiun Dukuh Atas atau Sudirman, dan Stasiun Tebet.
Advertisement
Dia merinci, sebanyak 80 bus yang terdiri dari 30 bus sedang dan 50 bus besar akan disiapkan untuk keberangkatan dari Stasiun Bogor. Selanjutnya, tujuh unit bus sedang untuk melayani pengguna KRL di Stasiun Cilebut dengan titik keberangkatan di Perumahan Pesona Cilebut.
Kemudian, di Stasiun Bojong Gede sebanyak delapan bus sedang dengan titik keberangkatan di Terminal Angkot Bojong Gede. Sedangkan, untuk keberangkatan dari Stasiun Citayam akan disiapkan lima bus sedang dengan tujuan Stasiun Sudirman, Stasiun Manggarai dan Stasiun Juanda.
"Tak hanya itu, terdapat 10 unit bus besar yang akan disiapkan di Botani Square, Kota Bogor dengan tujuan Stasiun Sudirman atau Dukuh Atas dan Stasiun Juanda," jelas Polana melalui keterangan tertulisnya, Minggu (19/7/2020).
Bagi calon pengguna KRL dari Bekasi yang akan memanfaatkan layanan angkutan alternatif, akan disediakan sebanyak 15 unit bus besar di Stasiun Cikarang, dengan tujuan Stasiun Manggarai dan Stasiun Dukuh Atas atau Sudirman.
Â
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tak Hilangkan Antrean
Polana menjelaskan, penyediaan bus gratis ini untuk mengurai penumpukan calon penumpang KRL di stasiun. Meski begitu, bukan berarti antrean calon pengguna KRL di stasiun akan serta merta hilang.
"Potensi terjadinya antrean di stasiun tetap akan ada," ujar Polana.
Salah satunya antrean di pintu masuk stasiun. Menurut dia, antrean disebabkan adanya penerapan protokol kesehatan yang ketat dan telah ditetapkan oleh pihak operator commuterline.
Selain itu, jumlah kapasitas penumpang di gerbong dibatasi. Aturan tersebut untuk mencegah penularan Covid-19.
"Pengukuran suhu tubuh dan adanya keharusan menjaga jarak baik sebelum maupun selama berada di dalam stasiun, secara otomatis akan mengakibatkan terjadinya antrean," ungkap Polana.
Oleh karena itu, dengan kondisi yang berbeda dibanding normal, Polana berharap masyarakat dapat memahami jika terjadi antrean.
"Usaha kita bersama saat ini adalah bagaimana proses antrean dapat berjalan dengan secepatnya, salah satunya menyediakan bus gratis," kata dia.
Advertisement