75 Tahun Indonesia Merdeka, Gus Jazil: Ciptakan Keadilan dan Kemakmuran yang Adil serta Merata

Bangsa ini bisa berumur panjang menurut politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu karena rakyat lebih mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa.

oleh nofie tessar pada 16 Agu 2020, 10:06 WIB
Diperbarui 16 Agu 2020, 10:14 WIB
75 Tahun Indonesia Merdeka, Gus Jazil: Ciptakan Keadilan dan Kemakmuran yang Adil serta Merata
(Foto: Dok.MPR RI)

Liputan6.com, Jakarta Tanggal 17 Agustus 2020, bangsa Indonesia genap berusia 75 tahun. Dalam usia yang terbilang sudah berumur, Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid berharap seluruh rakyat Indonesia mensyukuri kemerdekaan yang ada.

“Tanpa kemerdekaan kita tidak bisa menjadi bangsa yang besar dan dihormati oleh bangsa yang lain,” ujarnya, Jakarta, 15 Agustus 2020. 

Bangsa ini bisa berumur panjang menurut politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu karena rakyat lebih mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa.

“Meski rakyat terdiri dari berbagai suku, agama, bahasa, dan tersebar di ribuan pulau dari Sabang sampai Merauke, dari Talaud hingga Rote namun mereka tetap mengedepankan Indonesia,” paparnya. Hal demikian menurutnya harus dipertahankan dan dirawat.

“Untuk itulah MPR terus melakukan Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, di seluruh penjuru nusantara,” ujarnya. 

Bila rakyat sudah mengedepankan dan mengorbangkan jiwa raga kepada bangsa dan negara, maka menurut pria asal Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, itu, pemerintah juga harus serius mewujudkan cita-cita leluhur atau para pendiri bangsa.

“seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD,” tegasnya.

Dipaparkan, pemerintah harus mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia. 

Dirinya mendorong agar pemerintah memperhatikan kehidupan masyarakat di berbagai tempat yang ada. Potensi-potensi yang ada di masyarakat terutama yang berada di wilayah pedesaan, daerah kepulauan, dan pesisir, perlu diseriusi dan dikembangkan.

“Selama ini masyarakat di sana kurang mendapat sentuhan,” ujar Jazilul Fawaid.

“Padahal potensi yang ada di pedesaan, daerah kepulauan, dan pesisir, sangat melimpah,” tambahnya. 

Bila daerah dan wilayah itu disentuh dan diserius, Koordinator Nasional Nusantara Mengaji itu yakin bangsa Indonesia bisa seperti yang digambarkan dan dicita-citakan oleh para pendiri bangsa, “adil, makmur, dan merata,” tuturnya.

“Negeri yang dilimpahi berkah oleh Allah,” tambahnya. 

Kesejahteraan, adil, dan makmur yang tercipta menurut pria yang akrab dipanggil Gus jazil itu akan semakin membuat rakyat mencintai Indonesia.

“Persatuan dan kesatuan akan tumbuh subur bila rasa keadilan, kemakmuran, merata dan ada di tengah-tengah rakyat,” paparnya.

Semakin bertambah cintanya rakyat kepada bangsa dan negara Indonesia itulah yang akan memperkuat identitas bangsa Indonesia di tengah percaturan dunia atau globalisasi. 

Globalisasi yang ada diungkapkan oleh Gus Jazil penuh dengan tantangan. Tantangan yang ada berupa-rupa. Budaya asing, kekuatan ekonomi yang liberal, dan faktor yang lain akan saling mempengaruhi.

“Bila suatu negara tidak memiliki identitas yang kuat, ia bisa terseret atau larut dalam arus global,” ungkapnya. 

Untuk menghadapi yang demikian, menurutnya identitas bangsa Indonesia harus diperkuat. Caranya, pertama, menebalkan rasa persatuan dan kesatuan.

“Nah, kita dari MPR menanamkan hal demikian lewat Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika”, tuturnya.

Kedua, menciptakan kemakmuran dan keadilan yang merata.

“Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujarnya.

Ketiga, menurut Gus Jazil bangsa ini harus tegas dan berani menolak paham atau budaya yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

 

(*)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya