23 Orang di Lebak Tersambar Petir Usai Menyaksikan Pertandingan Sepak Bola

Sebanyak 23 warga di Kabupaten Lebak, Banten tersambar petir usai menonton pertandingan sepak bola dalam perayaan HUT Kemerdekaan ke-75 RI.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 19 Agu 2020, 05:17 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2020, 05:17 WIB
Ilustrasi petir (iStock)
Ilustrasi petir (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 23 warga di Kabupaten Lebak, Banten tersambar petir usai menonton pertandingan sepak bola dalam perayaan HUT Kemerdekaan ke-75 RI.

Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi Okih Fajri mengatakan, ke 23 warga tersebut tersambar petir saat berteduh menunggu hujan di Lapang Lebakgadog, Kampung Cikareo, Desa Girimukti, Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak.

"Akibat kejadian ini tiga warga meninggal di tempat dan lima menjalani perawatan intensif di RSUD Palabuhanratu karena kritis, sementara sisanya mengalami luka ringan," kata Okih Fajri di Sukabumi, Selasa (18/8/2020), seperti dikutip dari Antara.

Lima orang yang kritis tersebut dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Menurutnya, walaupun lokasi kejadian bukan di wilayah Kabupaten Sukabumi, tetapi di Kabupaten Lebak, namun karena berada tepat di perbatasan dan fasilitas rumah sakit lebih dekat dengan Kabupaten Sikabumi maka sejumlah korban yang kondisinya kritis dirujuk ke RSUD Palabuhanratu.

Informasi yang dihimpun, kejadian tersebut berawal saat warga yang usai menyaksikan pertandingan sepak bola di Lapangan Lebakgadog berteduh di sekitar lapang, karena turun hujan deras pukul 16.30 WIB pada Senin, 17 Agustus 2020.

Tiba-tiba petir besar menyambar sekumpulan warga yang sedang berteduh tersebut, akibatnya sejumlah korban terkapar. Suasana pun semakin panik, setelah ada tiga warga yang tewas di lokasi dan beberapa diantaranya tidak sadarkan diri.

Tidak lama petugas gabungan tiba di lokasi yang langsung mengevakuasi seluruh korban ke Puskesmas Cilongrang, namun karena kondisinya kritis akhirnya saat itu tiga warga langsung dilarikan ke RSUD Palabuhanratu untuk mendapatkan perawatan intensif.

Jumlah korban kritis yang dirawat di RSUD Palabuanratu pada Selasa, pun bertambah dua orang, sehingga saat ini totalnya menjadi lima orang. Adapun tiga nama pasien kritis yakni Dindi, Suryadi dan Patimah, sementara dua lainnya masih dalam pendataan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Korban Meninggal Dunia

Adapun korban meninggal dunia yakni Irpan (16) warga Kampung Cikondang, Desa Cikatomas, Subadri (50) warga Kampung Cikareo, Desa Girimukti dan Ajid (17) warga Kampung Cijambe, Desa Pasirbungur, Kecamatan Cilongrang, Kabupaten Lebak.

Tidak menutup kemungkinan jumlah korban yang dirujuk ke rumah sakit milik Pemkab Sukabumi ini bertambah, karena masih terdapat beberapa warga yang mengalami luka berat.

"Pada kejadian ini kami sifatnya hanya memantau saja dan bersiaga, jika sewaktu-waktu dimintai bantuan oleh petugas dari Pemkab Lebak," katanya.

Kepala Pusat Pengendalian dan Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna mengatakan, memasuki musim hujan warga harus siaga dan waspada, apalagi kerap turun hujan disertai petir yang berpotensi terjadinya bencana.

Maka dari, saat terjadi petir warga agar tidak berada di ketinggian, lokasi lapangan atau lahan terbuka, tidak berteduh di bawah pohon dan yang selalu diabaikan adalah mematikan handphone atau telepon seluler serta menghindari bangunan maupun benda yang bisa menghantarkan arus listrik.

Kejadian 23 warga di Kabupaten Lebak tersambar petir harus menjadi pelajaran, agar saat turun hujan disertai petir untuk segera mencari tempat aman, karena terdapat beberapa kasus warga Kabupaten Sukabumi yang meninggal dunia akibat tersambar petir.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya