Jokowi Sebut Promosi Penggunaan Masker Belum Terlihat

Dia mengingatkan bahwa sebelum vaksin Covid-19 ditemukan, maka penggunaan masker merupakan cara untuk mencegah penularan virus corona.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 24 Agu 2020, 12:06 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2020, 12:02 WIB
Jokowi Pastikan RS Darurat Siap Beroperasi
Presiden Joko Widodo merapihkan masker yang digunakannya saat meninjau Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Dalam kunjungannya Jokowi memastikan Rumah Sakit Darurat siap digunakan untuk menangani 3.000 pasien. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Pool)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menekankan bahwa kedisiplinan masyarakat, khususnya dalam memakai masker adalah kunci pengendalian Covid-19. Namun, Jokowi menilai promosi untuk memakai masker belum terlihat, baik di media ataupun secara langsung.

Adapun kampanye terkait promosi masker disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas pada 3 Agustus 2020 lalu. Kala itu, dia meminta para menterinya untuk fokus mengkampanyekan pemakaian masker dalam dua minggu.

"Saya melihat urusan promosi pemakaian masker belum kelihatan setelah rapat itu, baik di media, baik di lapangan dengan membagikan masker," ucap Jokowi saat memimpin rapat terbatas dari Istana Merdeka, Jakarta, Senin (24/8/2020).

Dia mengingatkan bahwa sebelum vaksin Covid-19 ditemukan, maka penggunaan masker merupakan cara untuk mencegah penularan virus corona. Untuk itu, Jokowi meminta para menterinya menggencarkan promosi pemakaian masker ke masyarakat.

"Saya ingatkan karena kunci sebelum vaksin disuntikkan ke masyarakat, saya pikir kuncinya paling penting adalah pemakaian masker," kata dia.

"Tolong ini betul-betul yang berkaitan dengan ajakan memakai masker, membagi masker pelaksanaannya bisa dipercepat. Karena juga akan memperkuat confidence dari masyarakat, dari dunia usaha, dari pasar mengenai cara-cara penanganan yang kita lakukan," sambung Jokowi.

Sebelumnya, Jokowi menyusun strategi baru untuk mengendalikan penyebaran virus corona. Jokowi meminta agar kampanye protokol kesehatan Covid-19 tidak dilakukan secara bersamaan.

"Saya ingin fokus saja mungkin dalam 2 minggu kita fokus kampanye mengenai pakai masker. Nanti 2 minggu berikut kampanye jaga jarak atau cuci tangan misalnya. Tidak dicampur urusan cuci tangan, urusan jaga jarak, urusan tidak berkerumun, pakai masker," jelas Jokowi saat memimpin rapat terbatas, Senin (3/8/2020).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Libatkan PKK

Dia menilai, apabila kampanye memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan tak berkurumun dilakukan secara bersamaan maka akan sulit diterima. Khususnya oleh kalangan menengah ke bawah.

Jokowi ingin agar kampanye mengenai protokol kesehatan Covid-19 ini juga melibatkan PKK. Menurut dia, PKK akan lebih efektif untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat.

"Saya ingin ini melibatkan PKK, coba PKK. Istri Mendagri, saya enggak tahu kalau ibu-ibu khawatir masalah Covid-19 mungkin kita rem, tapi kalau ibu-ibu siap, saya kira PKK ini saya pikir sangat efektif door to door urusan masker," tuturnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya