Jokowi: Ancaman Covid-19 Belum Berakhir, Manajemen Krisis Harus Diterapkan

Jokowi meminta kepala daerah pembukaan sektor-sektor strategis dimulai dari yang memiliki risiko kecil penyebaran Covid-19. Sehingga, tidak semua sektor dibuka sekaligus.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 25 Agu 2020, 17:35 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2020, 17:35 WIB
Presiden Jokowi bertolak menuju Aceh dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Selasa (25/8/2020).
Presiden Jokowi bertolak menuju Aceh dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Selasa (25/8/2020). (Foto Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Jokowi mengingatkan bahwa ancaman virus corona (Covid-19) masih belum selesai. Jokowi pun meminta agar pembukaan sektor-sektor strategis dipersiapkan dengan matang.

"Ancaman Covid-19 ini belum berakhir. Saya harapkan manajemen krisis betul-betul dilakukan," ujar Jokowi saat memberikan pengarahan penanganan Covid-19 di Kota Banda Aceh, Selasa (25/8/2020).

Dia menekankan pembukaan sektor-sektor strategis di tengah pandemi Covid-19 harus melalui beberapa tahapan, mulai dari prakondisi. Kemudian, menentukan waktu yang tepat sektor tersebut dibuka untuk publik.

"Prakondisi ini dilakukan terlebih dulu, jangan langsung tau-tau dibuka. Entah mau buka tempat wisata atau sektor tertentu. Kedua, timing yang pas dan tepat betul. Jangan tau-tau besok pagi dibuka," jelasnya.

Jokowi juga meminta kepala daerah pembukaan sektor-sektor strategis dimulai dari yang memiliki risiko kecil penyebaran Covid-19. Sehingga, tidak semua sektor dibuka sekaligus.

"Ini penting sekali sektor mana yang didahulukan, yang memiliki risiko paling rendah dibuka dulu, yang memiliki risiko paling tinggi dibuka nanti yang paling akhir atau enggak usah dibuka terlebih dahulu," ucapnya.

Dia meyakini apabila hal tersebut diterapkan oleh pemerintah provinsi Aceh, maka wabah corona di daerah tersebut dapat berakhir. Pasalnya, kasus Covid-19 di Aceh relatif kecil dibandingkan provinsi lainnya sehingga penyebarannya lebih mudah dikendalikan

"Kalau ini secara ketat kita kerjakan, Insya Allah yang namanya angka kasus di Provinsi Aceh ini akan terus bisa diperkecil, diperkecil dan bisa hilang dari provinsi Nanggroe Aceh Darussalam," kata Jokowi.

Di samping itu, dia menyampaikan bahwa Indonesia telah mendapat mendapat komitmen 290 juta vaksin dari Uni Emirate Arab (UEA) dan China. Jokowi berharap vaksin sudah dapat disuntikan ke masyarakat Januari 2021.

"Total 290 juta vaksin yang kita harapkan nanti sebaguan besar diproduksi di Indonesia sebagian di luar. Kita harapkan nanti di bulan Januari nanti sudah mulai kita vaksinasi," tutur Jokowi.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Bisa Diperkecil

Presiden Jokowi saat meresmikan jalan Tol Sigli-Banda Aceh. (Dok: Setpres)
Presiden Jokowi saat meresmikan jalan Tol Sigli-Banda Aceh. (Dok: Setpres)

Jokowi meyakini apabila hal tersebut diterapkan oleh pemerintah provinsi Aceh, maka wabah corona di daerah tersebut dapat berakhir. Pasalnya, kasus Covid-19 di Aceh relatif kecil dibandingkan provinsi lainnya sehingga penyebarannya lebih mudah dikendalikan

"Kalau ini secara ketat kita kerjakan, Insyaallah yang namanya angka kasus di Provinsi Aceh ini akan terus bisa diperkecil, diperkecil dan bisa hilang dari provinsi Nanggroe Aceh Darussalam," kata Jokowi.

Di samping itu, dia menyampaikan bahwa Indonesia telah mendapat mendapat komitmen 290 juta vaksin dari Uni Emirate Arab (UEA) dan China. Jokowi berharap vaksin sudah dapat disuntikan ke masyarakat Januari 2021.

"Total 290 juta vaksin yang kita harapkan nanti sebaguan besar diproduksi di Indonesia sebagian di luar. Kita harapkan nanti di bulan Januari nanti sudah mulai kita vaksinasi," tutur Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya