Jokowi: Negara Maju dan Berkembang Sama-Sama Tak Siap Hadapi Covid-19

Jokowi mengatakan saat ini Indonesia tengah menghadapi tantangan yang sangat berat akibat pandemi Covid-19.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 11 Sep 2020, 12:27 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2020, 12:21 WIB
Jokowi Bicara Perkembangan Fintech di IMF-Bank Dunia 2018
Presiden Joko Widodo saat berpidato dalam Bali Fintech Agenda IMF-WB 2018 di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10). Jokowi mengaku mengacu pada kebijakan Amerika Serikat (AS) yang merupakan negara kelahiran internet. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan saat ini Indonesia tengah menghadapi tantangan yang sangat berat akibat pandemi Covid-19. Dia menyebut 215 negara saat ini tengah dihadapkan terhadap persoalan kesehatan dan ekonomi yang sangat rumit.

"Tidak ada satu negara pun yang mempunyai pengalaman untuk itu. Negara maju atau negara berkembang sama-sama tidak siap menghadapi tantangan ini," kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara Dies Natalis ke-63 Universitas Padjajaran secara virtual, Jumat (11/9/2020).

Jokowi menekankan perlunya strategi yang luar biasa untuk menyelesaikan krisis kesehatan dan ekonomi ini. Menurut dia, budaya dan pola kerja masyarakat harus berubah di masa pandemi corona.

"Mindset kita harus berubah, budaya kerja kita harus berubah, cara kerja kita juga harus berubah. Dalam kehidupan sehari-hari banyak perubahan dalam standar keseharian kita," ujarnya.

Dia menuturkan perubahan budaya harus diterapkan dalam kehidupan sehari-sehari. Misalnya, menjaga jarak, memakai masker, pelindung wajah atau faceshield saat berada di luar rumah. Hal yang dulu tak wajar itu kini harus menjadi sebuah keharusan.

"Kita harus bekerja dari rumah, kuliah dari rumah dan bersilaturahmi secara virtual. Semua yang dulu dianggap tidak wajar sekarang menjadi keharusan," ucap dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Standar Normal Berubah

Selain itu, Jokowi menyampaikan standar normalitas juga telah berubah. Bukan hanya normalitas terkait kesehatan, namun juga terkait budaya kerja dan cara kerja. Normatilas baru pun harus diterapkan dalam proses belajar mengajar di universitas.

"Kita tak boleh terjebak dalam rutinitas. Kita harus punya waktu, energi, dan keberanian untuk melakukan perubahan. Kita harus terus menerus mengembangkan inovasi dengan memanfaatkan dan mengembangkan Iptek," tutur Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya