Liputan6.com, Jakarta - Seluruh lampu Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta Pusat menyala pada Rabu malam 9 September 2020. Kondisi itu menjadi sorotan publik dan dikaitkan dengan jumlah keterisian pasien Covid-19 di Wisma Atlet.
Anggota Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Suryopratomo membantah seluruh lampu RSD Wisma Atlet menyala lantaran semua ruangan terisi penuh pasien. Dia mengatakan, hal itu dilakukan demi mengecek kesiapan tower 4 dan 5 menerima pasien Covid-19 untuk isolasi mandiri.
"Lampu dinyalakan supaya yakin sudah siap untuk menerima pasien isolasi mandiri. Nyala itu bukan berarti penuh," kata Suryopratomo kepada wartawan, Jumat (11/9/2020).
Advertisement
Untuk diketahui, Tower 4 dan 5 RSD Wisma Atlet, Kamayoran baru akan dioperasikan khusus untuk menampung warga yang terkendala melakukan isolasi mandiri di rumahnya.
"Tower 4 dan 5 untuk isolasi mandiri bagi warga yang tidak mencukupi tempat tinggalnya dan dinilai Dinkes tidak bisa disiplin menjalankan isolasi mandiri," kata Suryopratomo.
Sedianya, Tower 4 dan 5 RSD Wisma Atlet dibuka pada Selasa 8 September 2020 lalu. Namun karena ada kendala kelistrikan dan pasokan air, maka pembukaan tempat isolasi mandiri itu ditunda beberapa hari.
"Waktu ditinjau Ketua Satgas, Tower 4 dan 5 masalahnya listrik dan air. Jadi dinyalakan untuk mengetes apakah aliran listriknya sudah bisa diandalkan. Rencana pembukaan Tower 4 dan 5 mundur dari tanggal 8 September menunggu kesiapan listrik dan air," beber dia.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Tower 6 dan 7 untuk Rumah Sakit Darurat
Selain Tower 4 dan 5 yang akan dibuka, di Wisma Atlet terdapat juga Tower 6 dan 7 yang difungsikan sebagai rumah sakit darurat. Rumah sakit tersebut selama ini dipakai untuk mereka yang sudah positif dan membutuhkan perawatan tetapi tidak dalam kondisi berat.
"Kalau berat dari RS Darurat dirujuk ke RS Rujukan. Untuk apa (RSD Wisma Atlet)? Untuk mencegah jangan sampai semua orang minta dirawat di RS karena jumlah tempat tidur di rumah sakit terbatas dan mencegah tenaga kesehatan kehabisan tenaga mengurusi seluruh warga yang terinfeksi Covid-19," papar Suryopratomo.
Advertisement