Tower 4 dan 5 Wisma Atlet Segera Dibuka Bantu Warga Isolasi Mandiri

Kedua tower tersebut sedianya dibuka pada 8 September 2020 lalu, namun tertunda karena ada kendala kelistrikan dan air.

oleh Yopi Makdori diperbarui 11 Sep 2020, 13:39 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2020, 13:38 WIB
FOTO: Kesibukan Tim Medis Bawa Pasien COVID-19 ke Wisma Atlet
Petugas jaga mengecek data pasien COVID-19 yang dibawa petugas medis di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Kamis (10/9/2020). Pemerintah menyiapkan 2.700 tempat tidur di RSD Wisma Atlet untuk merawat pasien COVID-19 dengan kondisi sedang dan ringan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Tower 4 dan 5 Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat akan segera dibuka untuk membantu masyarakat yang ingin melakukan isolasi mandiri akibat terpapar Covid-19.

"Tower 4 dan 5 untuk isolasi mandiri bagi warga yang tidak mencukupi tempat tinggalnya dan dinilai Dinkes tidak bisa disiplin menjalankan isolasi mandiri," kata Anggota Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Suryopratomo, Jumat (11/9/2020).

Menurut dia, awalnya kedua tower tersebut akan dibuka pada 8 September 2020 lalu. Namun, karena masih ada kendala instalasi listrik dan air, sehingga harus diundur beberapa hari.

"Rencana pembukaan Tower 4 dan 5 mundur dari tanggal 8 September menunggu kesiapan listrik dan air," ungkap Suryopratomo.

Rencanannya, Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo, bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan sejumlah pejabat akan meninjau kesiapan kedua tower tersebut.

"Beberapa Menteri, Gubernur DKI dan Ketua Satgas. Rencananya jam 14.00 WIB untuk melihat kesiapan Tower 4 dan 5," ungkap dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Bantu Tower Lain

Suryopratomo menjelaskan, dibukanya tower 4 dan 5 ini untuk mendukung tower 6 dan 7 yang sudah lama dibuka.

Dia pun mengingatkan, RSD Wisma Atlet dipakai untuk merawat mereka yang sudah positif dan membutuhkan perawatan tetapi tidak dalam kondisi berat.

"Kalau berat dari RS Darurat dirujuk ke RS Rujukan. Untuk apa? Untuk mencegah jangan sampai semua orang minta dirawat di RS karena jumlah tempat tidur di rumah sakit terbatas dan mencegah tenaga kesehatan kehabisan tenaga mengurusi seluruh warga yang terinfeksi Covid-19," kata Suryopratomo.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya