4 Hal yang Disampaikan Jokowi Terkait Perkembangan Covid-19

Jokowi juga menegaskan, pemerintah mengutamakan kesehatan dan keselamatan rakyat dalam penanganan Covid-19.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 27 Sep 2020, 18:48 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2020, 18:48 WIB
Jokowi Bicara Perkembangan Fintech di IMF-Bank Dunia 2018
Presiden Joko Widodo saat berpidato dalam Bali Fintech Agenda IMF-WB 2018 di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10). Jokowi mengaku mengacu pada kebijakan Amerika Serikat (AS) yang merupakan negara kelahiran internet. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali menyampaikan perkembangan penanganan kasus virus Corona Covid-19 di Indonesia saat membuka Muktamar IV PP Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) 2020 pada Sabtu, 26 September.

Dalam acara tersebut, Jokowi kembali mengingatkan bahwa eksistensi pandemi Corona Covid-19 masih nyata.

Oleh karena itu, dia meminta kepada seluruh masyarakat terus berdoa agar bala tersebut lekas diangkat dari muka bumi.

"Kita juga tidak boleh melupakan zikir, istighfar, taubat kepada Allah Subhana Wa Ta'ala," ujar Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat disiarkan daring, Sabtu, 26 September 2020.

Selain itu, Jokowi juga menegaskan, pemerintah mengutamakan kesehatan dan keselamatan rakyat dalam penanganan Covid-19.

Berikut 4 hal yang disampaikan Jokowi terkait perkembangan kasus Corona Covid-19 di Indonesia dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Ingatkan Terus Berdoa

Jokowi
Presiden Jokowi meminta jajarannya bekerja lebih keras dalam penanganan pandemi, utamanya menyeimbangkan gas dan rem antara penanganan saat memimpin ratas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (24/8/2020). (Kementerian Sekretariat Negara)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi membuka Muktamar IV PP Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) 2020.

Dalam acara itu, Jokowi menyatakan eksistensi pandemi Covid-19 masih nyata. Karenanya dia meminta kepada seluruh masyarakat agar terus berdoa agar bala tersebut lekas diangkat dari muka bumi.

"Kita juga tidak boleh melupakan zikir, istighfar, taubat kepada Allah Subhana Wa Ta'ala," ujar Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, disiarkan daring Sabtu, 26 September 2020.

Mengingat pandemi ini juga berdampak kepada sektor ekonomi, Jokowi mengingatkan masyarakat fakir miskin di Indonesia menjadi makin kesulitan. Karenanya, dia ingin siapa pun yang masih merasa berkecukupan untuk dapat membantu sesama.

"Perbanyak infaq dan sedekah karena banyak saudara saudara kita yang memang perlu dibantu di tengah kesulitan ya kita hadapi," harap Jokowi.

Menutup kata sambutannya, Jokowi mengajak bangsa Indonesia berdoa agar semua masyarakat Indonesia dapat terus diberikan nikmat sehat.

"Semoga Allah Subhana Wa Ta'ala segera mengangkat wabah Covid dari bumi Indonesia, semoga Allah selalu melindungi dan memberikan keselamatan kepada rakyat bangsa dan negara kita," Jokowi menandasi.

 

Pemerintah Utamakan Kesehatan Rakyat dan Keselamatan Umat

Jokowi Berbicara di Hadapan Parlemen Australia
Presiden Joko Widodo (kanan) saat berpidato di Parlemen Australia di Canberra, Senin, (10/2/2020). Di hari ketiga kunjungan kenegaraan, Presiden Joko Widodo menyambangi Gedung Parlemen, Canberra, Australia dan bertemu dengan PM Australia Scott Morrison. (AP Photo/Rick Rycroft)

Jokowi menegaskan, pemerintah mengutamakan kesehatan dan keselamatan rakyat dalam penanganan Covid-19. Pemerintah terus berupaya menjaga yang sehat agar tidak terpapar virus corona.

"Saya ingin kembali menegaskan bagi pemerintah, kesehatan rakyat, keselamatan umat adalah yang utama. bagi yang sehat kita jaga agar tidak terpapar. Bagi yang sudah terpapar, kita berupaya segera untuk bisa kita sembuhkan," kata Jokowi.

Jokowi bersyukur, angka kesembuhan masyarakat tinggi per 25 September lalu. Pemerintah, kata dia, terus berupaya meningkatkan angka kesembuhan.

"Alhamdulillah per 25 September, angka kesembuhan kita mencapai 196 ribu orang dengan tingkat kesembuhan 73,5 persen. Ini semakin meningkat. Alhamdulillah dan akan terus kita tingkatkan," ucap Jokowi.

 

Ingatkan Semua Tak Menyerah dan Tetap Kompak

Jokowi Serahkan Nota Keuangan dan RUU APBN 2020 kepada DPR
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidatonya dalam Sidang Paripurna di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (16/8/2019). Nantinya DPR akan membahas RAPBN 2020 untuk selanjutnya disahkan menjadi UU. (Liputan6.com/JohanTallo)

Jokowi mengajak masyarakat Indonesia tidak menyerah menghadapi pandemi Covid-19 ini. Dia juga mengajak agar masyarakat saling membantu saat kesulitan.

"Kita tidak boleh nyerah, kita harus berikhtiar sekuat tenaga pengendalian Covid-19 sekaligus membantu saudara-saudara kita agar tidak semakin terpuruk karena kesulitan ekonomi," ucap dia.

Menurut Mantan Wali Kota Solo itu, perlu kekompakan bersama dalam menghadapi Covid-19. Dia mengatakan, persoalan ini terlalu besar untuk diselesaikan pemerintah sendirian.

"Kita harus bersatu, satu tekat, satu semangat, satu barisan dalam menghadapi situasi yang sulit ini," terang dia.

Jokowi berharap, seluruh kader Parmusi di seluruh tanah air bergandengan tangan dengan seluruh elemen bangsa yang lain. Kemudian, menjadi garda terdepan untuk melindungi diri sendiri, melindungi kesehatan umat, keselamatan rakyat, serta bangsa dan negara.

"Sehingga kita bisa segera pulih dan bangkit kembali," kata dia.

Dia menambahkan, dalam mencegah penyebaran Covid, tidak ada jalan lain selain disiplin menjalankan protokol kesehatan. Serta disiplin menjalankan kebiasan-kebiasaan baru yang aman dari Covid saat di dalam rumah bersama keluarga maupun ketika di luar.

 

Sebut Pemerintah Sudah Gelontorkan Rp 293 Triliun

Presiden Jokowi Tinjau Lahan untuk Lambung Pangan Nasional
Presiden Joko Widodo didampingi Menhan Prabowo Subianto memberikan keterangan saat meninjau lahan yang akan dijadikan "Food Estate" atau lumbung pangan baru di Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Kamis (9/7/2020). (Foto:Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jokowi menyatakan, pemerintah sudah mencairkan Rp 293 triliun untuk meringankan beban ekonomi masyarakat karena Covid-19.

"Pemerintah telah menggelontorkan dana Rp 293 triliun untuk klaster perlindungan sosial yang direalisasikan dalam berbagai program," ungkap Jokowi.

Diketahui, program dimaksud Jokowi mulai dari PKH, bantuan pangan non tunai, sembako, bantuan sosial tunai, kartu prakerja, bantuan langasung tunai, dana desa, bantuan presiden produktif UMKM, subsidi gaji, dan diskon listrik.

"Program ini untuk meringankan ekonomi masyarakat akibat pandemi Covid, dan telah berjalan dengan baik dan terealisasi," yakin Jokowi.

Jokowi merinci, Program Keluarga Harapan atau PKH, tersalurkan hingga hari ini sebesar Rp 29,133 triliun. Kemudian, program Sembako, telah tersalurkan Rp30,978 triliun

"Sembako sudah diterima 19,41 juta penerima Program Sembako Jabodetabek, telah tersalurkan Rp4,407 triliun sudah diterimakan kepada 1,9 juta penerima manfaat," beber Jokowi.

Selain itu, lanjut dia, Program Bansos Tunai di luar Jabodetabek juga sudah tersalurkan sebesar Rp 24,787 triliun dan sudah diterima sebanyak 9,1 juta penerima manfaat.

Untuk Program Kartu Pra Kerja, bagi yang terkena PHK telah tersalurkan Rp 16,617 triliun dan sudah diterima kepada 4,86 juta penerima manfaat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya