4 Perintah Jokowi, Intervensi Mini Lockdown hingga Tekan Angka Covid-19

Jokowi memerintahkan jajarannya membuat perencanaan vaksinasi Corona Covid-19 dalam waktu dua pekan.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 28 Sep 2020, 13:31 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2020, 13:31 WIB
Jokowi
Presiden Jokowi meminta jajarannya bekerja lebih keras dalam penanganan pandemi, utamanya menyeimbangkan gas dan rem antara penanganan saat memimpin ratas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (24/8/2020). (Kementerian Sekretariat Negara)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali memerintahkan jajarannya melakukan berbagai cara untuk menekan angka penularan virus Corona Covid-19.

Salah satunya, Jokowi meminta jajarannya membuat perencanaan vaksinasi Corona Covid-19 dalam waktu dua pekan.

"Saya minta untuk rencana vaksinasi, rencana suntikan vaksin direncanakan secara detail, seawal mungkin. saya minta dalam 2 minggu ini sudah ada perencanaan yang detail," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas secara virtual, Senin (28/9/2020).

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun menekankan pentingnya intervensi berbasis lokal dalam mengendalikan penyebaran Covid-19.

Adapun, menurut Jokowi, intervensi berbasis lokal ini membatasi aktivitas dengan lingkup yang lebih kecil seperti, di tingkat RT/RW atau kampung.

Selain itu, dia juga memastikan, penanganan pasien Covid-19 di Rumah Sakit akan mengacu pada standar yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Berikut 4 perintah Jokowi kepada jajarannya untuk mencegah penularan virus Corona Covid-19 dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Ingatkan Terapkan Mini Lockdown

Jokowi Pastikan RS Darurat Siap Beroperasi
Presiden Joko Widodo merapihkan masker yang digunakannya saat meninjau Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Dalam kunjungannya Jokowi memastikan Rumah Sakit Darurat siap digunakan untuk menangani 3.000 pasien. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Pool)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menekankan pentingnya intervensi berbasis lokal dalam mengendalikan penyebaran Covid-19.

Adapun intervensi berbasis lokal ini membatasi aktivitas dengan lingkup yang lebih kecil seperti, di tingkat RT/RW atau kampung.

"Ini perlu saya sampaikan sekali lagi pada komite, intervensi berbasis lokal agar disampaikan ke provinsi, kabupaten/kota, pembatasan berskala mikro di tingkat desa, kampung, RW/RT, atau di kantor, ponpes, saya kira itu lebih efektif," ujar Jokowi saat memimpin rapat terbatas secara virtual, Senin (28/9/2020).

Dia menyebutnya sebagai mini lockdown. Misalnya, apabila di suatu RT/RW ditemukan kasus positif maka hanya lingkungan itu saja yang diterapkan pembatasan aktivitas.

"Mini lockdown yang berulang ini akan lebih efektif," ucap Jokowi.

Jika seluruh kabupaten/kota atau provinsi diterapkan pembatasan aktivitas, dikhawatirkan akan berdampak kepada perekonomian.

Untuk itulah, Jokowi menilai intervensi berbasis lokal paling efektif menekan kasus Covid-19.

"Jangan sampai kita generalisir satu kota, satu kabupaten, apalagi satu provinsi. Ini akan merugikan banyak orang," kata Jokowi.

 

Perencanaan Vaksinasi Covid-19 Selesai dalam 2 Pekan

Jokowi Tinjau Fasilitas Produksi Vaksin Covid-19 di Bio Farma
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kanan) meninjau fasilitas produksi dan pengemasan di PT Bio Farma, Bandung, Jawa Barat Selasa (11/8/2020). Jokowi menggunakan pakaian lengkap penelitian untuk melihat Laboratorium Bio Farma. (Foto: Biro Pers Kepresidenan)

Jokowi meminta jajarannya membuat perencanaan produksi vaksinasi Covid-19 dalam waktu dua pekan.

Dirinya ingin rencana tersebut dibuat sedetail mungkin agar saat vaksinasi dimulai dapat berjalan lancar.

"Saya minta untuk rencana vaksinasi, rencana suntikan vaksin direncanakan secara detail, seawal mungkin. saya minta dalam 2 minggu ini sudah ada perencanaan yang detail," kata Jokowi.

Dia menekankan, perencanaan ini harus memuat jadwal vaksin dimulai hingga siapa masyarakat yang pertama kali disuntikkan vaksin. Sehingga, saat vaksin Covid-19 sudah siap, perencanaan tersebut tinggal diterapkan.

"Kapan dimulai, lokasinya di mana, siapa yang melakukan, siapa yang divaksin pertama. Semuanya harus terencana dengan baik sehingga saat vaksin ada itu tinggal langsung implementasi pelaksanaan di lapangan," jelas Jokowi.

 

Pengobatan Pasien Covid-19 di RS Mengacu Standar Kemenkes

Jokowi Tinjau Fasilitas Produksi Vaksin Covid-19 di Bio Farma
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kedua kiri) meninjau fasilitas produksi dan pengemasan di PT Bio Farma, Bandung, Jawa Barat Selasa (11/8/2020). Jokowi menggunakan pakaian lengkap penelitian untuk melihat Laboratorium Bio Farma. (Foto: Biro Pers Kepresidenan)

Jokowi memastikan, penanganan pasien Covid-19 di Rumah Sakit akan mengacu pada standar yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Penerapan standar Kemenkes ini berlaku baik bagi pasien yang berada di ICU, ruang isolasi, maupun wisma karantina.

Hal ini disampaikan Jokowi saat memimpin rapat terbatas dengan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional secara virtual, Senin (28/9/2020).

"Saya tadi malam dapat laporan dari Wakil Ketua Komite dan Menkes, bahwa standar untuk pengobatan semuanya sudah diperintahkan untuk mengacu pada standar yang diberikan oleh Kemenkes," ujar Jokowi.

 

Terus Tekan Angka Kasus Covid-19 Turun

Presiden Jokowi berbincang dengan perawat Sifira Kristingrum soal Covid-19 melalui sambungan video, Minggu (27/9/2020).
Presiden Jokowi berbincang dengan perawat Sifira Kristingrum soal Covid-19 melalui sambungan video, Minggu (27/9/2020). (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jokowi menyebut bahwa saat ini angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia masih tinggi dibandingkan rata-rata dunia, meski mengalami penurunan. Adapun rata-rata kematian pasien Covid-19 di tanah air 3,77 persen, sementara dunia 3,01 persen.

"Ini menjadi tugas kita bersama untuk menekan lagi agar rata-rata kematian di negara kita bisa terus menurun," ucap Jokowi.

Dia juga menyinggung angka kesembuhan pasien Covid-19 di Indonesia yang saat ini 73,36 persen. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan rata-rata dunia yakni, 73,85 persen.

Untuk itu, Jokowi berharap agar penyeragaman standar pengobatan Covid-19 di seluruh rumah sakit dapat menekan angka kematian. Selain itu, dia ingin penyeragaman ini dapat memperbanyak jumlah pasien yang sembuh dari corona.

"Kita harapkan angka kematian turun angka kesembuhan lebih baik lagi," ucap Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya