Rusak Diamuk Massa, Kerugian Sepeda Sewa di Jakarta Capai Rp 342 Juta

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menyatakan sebanyak 173 sepeda sewa atau bike sharing rusak akibat demo penolakan Undang-Undang Cipta Kerja pada Kamis (8/10/2020).

oleh Ika Defianti diperbarui 10 Okt 2020, 12:20 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2020, 12:20 WIB
Sejumlah aliansi buruh yang demo tolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja diadang Brimob saat menuju ke Gedung DPR/MPR, Kamis (9/10/2020)
Sejumlah aliansi buruh yang demo tolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja diadang Brimob saat menuju ke Gedung DPR/MPR, Kamis (9/10/2020). (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menyatakan sebanyak 173 sepeda sewa atau bike sharing rusak akibat demo penolakan Undang-Undang Cipta Kerja pada Kamis (8/10/2020).

Dia menyatakan jumlah tersebut sebanyak 128 unit dibakar dan 45 di antaranya dirusak.

"Kerusakan sepeda sewa atau bike share diperkirakan jumlah kerugian sebesar Rp 342,5 juta," kata Syafrin saat dihubungi, Sabtu (10/10/2020).

Dia menyatakan pihaknya saat ini masih berkoordinasi dengan perusahaan penyedia layanan sepeda sewa tersebut. "Untuk penggantian sepedanya akan kami koordinasikan dengan perusahaannya," jelasnya.

Sebelumnya, jutaan buruh melakukan aksi mogok nasional dan memilih turun ke jalan menolak RUU Cipta Kerja. Begitu juga elemen masyarakat lainnya, seperti pelajar dan mahasiswa. Namun tak sedikit, aksi demonstrasi yang semula damai berujung anarkis.

Di ibu kota, kerusuhan terus meluas di beberapa tempat hingga Kamis (8/10/2020) malam. Bentrokan antara massa perusuh dengan aparat keamanan tak terhindarkan.

Sejumlah fasilitas umum tak luput dari amukan massa yang beringas. Gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjadi salah satu sasaran amuk massa. Mereka melempari kaca gedung dengan batu dan benda keras lainnya. Mereka juga membakar sebagian bangunan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

25 Halte Transjakarta Dirusak

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan secara total ada 25 halte Transjakarta yang mengalami kerusakan dampak dari kerusuhan demo penolakan Undang-Undang Cipta Kerja.

Dia juga menyayangkan adanya tindakan anarkis oleh sejumlah oknum untuk merusak hingga membakar fasilitas umum di Ibu Kota.

"Karena tempat-tempat tersebut adalah fasilitas umum yang digunakan untuk masyarakat umum, seperti halte kurang lebih ada 25 halte (rusak)," kata Riza di Balaikota, Jakarta Pusat, Jumat (9/10/2020).

Kendati begitu, dia menyatakan bus Transjakarta masih tetap beroperasi sesuai jadwal yang berlaku, yakni mulai pukul 05.00-19.00 WIB. Namun, sejumlah rute mengalami perubahan dan perpendekan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya