Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan pihaknya berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk mengantisipasi aksi demonstrasi menolak Undang-undang Cipta Kerja pada hari ini, 12 Oktober 2020.
Dia menyatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Kodam Jaya, Kepolisian, hingga mengerahkan jajarannya untuk pengaman.
Baca Juga
"Kita akan siapkan penjagaan ekstra untuk fasilitas-fasilitas umum yang ada di sekitar sini (kawasan Thamrin)," kata Anies di kawasan Bundaran HI, Minggu (11/10/2020).
Advertisement
Dia menjelaskan kegiatan demonstrasi di Ibu Kota sudah seringkali terjadi. Namun, menurut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu pembakaran fasilitas umum baru sekali terjadi yakni pada Kamis (8/10/2020).
Akibatnya sebanyak 46 halte Transjakarta rusak dan dibakar oleh oknum tidak bertanggung jawab. Kata Anies diprediksi kerugiannya mencapai Rp 65 milliar.
"Tapi belum pernah kita mengalami sebuah demonstrasi dimana ada pelaku-pelaku yang sampai membakar fasilitas umum di sepanjang Thamrin dan Sudirman. Jadi insya Allah pada waktu yang akan datang, ada penjagaan lagi," ucap Anies.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Aksi Tolak RUU Cipta Kerja
Sebelumnya, jutaan buruh melakukan aksi mogok nasional dan memilih turun ke jalan menolak RUU Cipta Kerja. Begitu juga elemen masyarakat lainnya, seperti pelajar dan mahasiswa. Namun tak sedikit, aksi demonstrasi yang semula damai berujung anarkis.
Di ibu kota, kerusuhan terus meluas di beberapa tempat hingga Kamis (8/10/2020) malam. Bentrokan antara massa perusuh dengan aparat keamanan tak terhindarkan.
Sejumlah fasilitas umum tak luput dari amukan massa yang beringas. Gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjadi salah satu sasaran amuk massa. Mereka melempari kaca gedung dengan batu dan benda keras lainnya. Mereka juga membakar sebagian bangunan.
Advertisement