Tanggapi Omnibus Law, Prabowo: Pemerintah Ingin Atasi Masalah Ekonomi

Menteri Pertahanan (Menhan) yang juga Ketua DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto angkat bicara terkait RUU Omnibus Law Cipta Kerja yang disahkan DPR pada 5 Oktober lalu.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 12 Okt 2020, 22:59 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2020, 22:04 WIB
Prabowo Rapat Perdana DPR
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersama Ketua Komisi I, Meutya Hafid bersiap mengikuti rapat kerja di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (11/11/2019). Rapat perdana Komisi I bersama Menhan Prabowo ini membahas rencana kerja dan anggaran Kementerian Pertahanan Tahun 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) yang juga Ketua DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto angkat bicara terkait RUU Omnibus Law Cipta Kerja yang disahkan DPR pada 5 Oktober lalu. 

Prabowo menyatakan, bisa dipahami jika para pemimpin buruh membela buruh. Namun, perlu diketahui bahwa saat ini negara dalam keadaan susah. Pandemi Covid-19 sangat berbahaya. Wabah dunia ini bisa menggoncangkan ekonomi dunia dan banyak PHK dimana mana.

"Niat pemerintah ingin segera mengatasi ini. Dicarilah semua upaya dan kiat untuik mengurangi hambatan-hambatan kebangkitan ekonomi," ujarnya dalam wawancara Courtessy DPP Gerindra, Senin (12/10/2020). 

Prabowo menambahkan, saat ini juga terjadi penurunan drastis di bidang wisata. Banyak karyawan hotel yang PHK. Perusahaan jasa lainnya juga. Permintaan juga turun.

"Bukan hanya negara kita, negara lain juga bahkan lebih parah," ujarnya.

Prabowo mengakui, dalam kasus ini buruh memang menjadi korban. Namun, buruh bukan satu-satunya, banyak juga yang lain jadi korban sulitnya masa pandemi. 

"Nah, Presiden selalu membela rakyat kecil. Kita lihat semua stimulus kan tujuannya untuk itu," ujar Prabowo.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Hoaks

Prabowo menyesalkan banyaknya pendemo Omnibus Law yang belum baca isi RUU dan banyak hoaks yang bertebaran.

"Banyak hoaks di mana-mana. Hoaks ini ingin menciptakan kekacauan. Saya berkeyakinan ini dari luar negeri. Ada kekuatan asing, negara-negara tertentu yang tidak pernah suka Indonesia aman dan maju," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya