Liputan6.com, Jakarta Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengatakan pembelajaran tatap muka sebenarnya sudah bisa dilakukan di sekolah-sekolah. Hal ini menyusul angka kasus Covid-19 di Kota Bekasi yang diklaim mengalami tren penurunan, meski masih berstatus zona merah.
"Kalau menurut saya, sekolah juga sudah bisa dilakukan. Daripada kondisi daring, bikin anak-anak malas dan tidak bergerak," kata pria yang akrab disapa Pepen itu, Senin (9/11/2020).
Baca Juga
Ia berujar, pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh semakin bertambah setiap harinya. Persentase kesembuhan saat ini disebutkan mencapai 93 persen, dari jumlah kumulatif 7.325 kasus positif Covid-19.
Advertisement
"Total konfirmasi 7.325 kasus per hari ini. Ini bukan ukuran tidak berhasil. Harusnya semakin banyak yang diketemukan, semakin berhasil atau semakin masif," ujarnya.
Menurut dia, mengukur keberhasilan suatu daerah dalam penanganan Covid-19, tak bisa ditentukan hanya dari jumlah kumulatif yang minim. Yang menjadi faktor penentu utama, kata dia, adalah bagaimana memaksimalkan angka kesembuhan dan meminimalisir angka kematian.
"Jangan lihat tujuh ribunya tapi lihat dari 2,4 juta penduduk. Keberhasilannya 92 persen angka kesembuhan, 2 persen angka kematian. Secara epidemiologisnya, reproduksinya juga rendah dong," paparnya.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Data Covid-19 Bekasi
Berdasarkan data terbaru laman corona.bekasikota.go.id per tanggal 9 November 2020, kasus positif Covid-19 di Kota Bekasi bertambah 67 menjadi 7.335 kasus. Hal ini diakui menunjukkan angka penularan sudah cenderung menurun.
Jumlah pasien yang dinyatakan sembuh mencapai 6.739 orang, dan meninggal dunia 143 orang. Jumlah kasus aktif saat ini berjumlah 443 orang, baik yang dirawat maupun menjalani isolasi mandiri.
Advertisement