Laporan soal Satwa Liar di Depok, Monyet hingga Ular, Naik Signifikan pada November

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok mengungkapkan penanganan satwa liar di pemukiman meningkat selama November 2020 ini, salah satunya ular.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 01 Des 2020, 10:18 WIB
Diterbitkan 01 Des 2020, 10:17 WIB
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok saat mengevakuasi ular
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok saat mengevakuasi ular. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)

Liputan6.com, Depok - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok mengungkapkan penanganan satwa liar di pemukiman meningkat selama November 2020 ini, salah satunya ular.

 

Kabid Penanggulangan Bencana Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok, Denny Romulo mengatakan, perbedaan mencolok dalam penanganan satwa terjadi selama November. Sebabkan, permintaan penanganan satwa liar dari masyarakat naik signifikan.

"November itu ada 31 laporan berbeda pada bulan sebelumnya yang hanya mencapai 20 laporan temuan satwa," ujar Denny, Selasa (1/12/2020).

Dia menjelaskan, laporan yang paling banyak diterima terkait evakuasi ular. Seperti yang terjadi pada Selasa 24 November 2020. Pihaknya mengevakuasi ular di wilayah Kecamatan Bojongsari dan Tapos. Penanganan di dua lokasi tersebut hasilnya cukup mencengangkan.

"Di Bojongsari kami mendapatkan dua ekor ular sanca indukan sama 10 butir telur, sedangkan di Tapos dapat satu indukan ular kobra dan enam anak ular kobra," terang Denny.

Selain ular, pihaknya menangani monyet dan biawak.

Banyak ditemukannya satwa liar di pemukiman masyarakat ini tidak terlepas dari habibat aslinya yang terusik dengan pembangunan. Menurut dia, alih fungsi lahan lah yang mendorong satwa memasuki permukiman masyarakat, termasuk soal ular.

"Contohnya yang dahulunya perkebunan telah berubah menjadi perumahan sehingga satwa mencari tempat baru, namun menyasar ke permukiman masyarakat," kata Denny.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Jaga Kebersihan

Denny menuturkan, guna menghindari perpindahan satwa ke permukiman masyarakat, masyarakat dapat menjaga kebersihan lingkungan maupun rumah. Denny tidak ingin masyarakat yang tidak peduli dengan kebersihan lingkungan, menjadikan satwa bersarang di lingkungan yang kurang mendapatkan perhatian masyarakat.

"Satwa yang kami tangkap, kami lepaskan kembali ke habitatnya karena kami tidak memiliki penangkaran," tutup Denny. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya