Jawaban Yusril Ihza Mahendra Diminta Jadi Pengacara Rizieq Shihab

Yusril Ihza Mahendra angkat bicara soal ada tawaran untuk menjadi kuasa hukum untuk Pimpinan FPI Rizieq Shihab terkait kasus kerumunan.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 21 Des 2020, 15:09 WIB
Diterbitkan 21 Des 2020, 15:09 WIB
Sidang Sengketa Pilpres
Ketua Tim Hukum Jokowi-Ma'ruf Amin, Yusril Ihza Mahendra (kanan) menghadiri sidang perdana sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK), Jumat (14/6/2019). Sidang itu memiliki agenda pembacaan materi gugatan dari pemohon, yaitu paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. (Lputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) yang juga advokat, Yusril Ihza Mahendra angkat bicara soal ada tawaran untuk menjadi kuasa hukum untuk Pimpinan FPI Rizieq Shihab terkait kasus dugaan pelanggaran protokol kesehatan pencegahan Covid-19, yang menyebabkan kerumunan.

"Memang beberapa pihak baik secara langsung menelepon, via WA atau tidak langsung di berbagai grup WA relatif banyak yang meminta kepada saya agar membela HRS (Habib Rizieq Shihab) sebagai pengacaranya," kata Yusril dalam keterangannya melalui Sekjen PBB Afriansyah Noer, Senin (21/12/2020).

"Saya jawab bahwa sebagai advokat saya tidak bisa menawarkan jasa kepada seseorang. Advokat itu harus pasif. Dia baru bisa membela atas permintaan yang bersangkutan atau keluarganya," lanjut dia.

Yusril lantas menyebut, banyak tokoh yang telah dibantunya dalam menangani perkara. Namun, acap kali lupa. 

"Dalam acara internal PBB pertengahan Desember ini, dalam pengarahan saya kepada jajaran partai, saya jelaskan keengganan saya membela beberapa tokoh sebagaimana banyak dimintakan kepada saya. Alangkah banyak ormas Islam, tokoh-tokoh Islam maupun nasionalis, warga masyarakat yang dizalimi, yang saya bela," cerita Yusril.

"Mulai dari Kampung Luar Batang sampai ke berbagai daerah. Semua saya bela sukarela. Tetapi jika kesusahan sudah berlalu, mereka lupa. Itu kenyataannya," sambung dia. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Singgung Prabowo

Yusril pun juga menyinggung, kenapa tidak meminta bantuan kepada Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Menteri Pertahanan. 

Apalagi, lanjut Yusril, dia pernah mendapat caci dan maki lantaran dulu tidak mendukung Prabowo Subianto saat di Pilpres. Dia disebut murtad dan kafir.

"Karena itu ketika banyak yang meminta bantuan ke saya, saya balik bertanya: mengapa tidak minta bantuan Prabowo Subiyanto? Saya kan Anda bilang sudah murtad dan kafir. Beliau Menhan dan anak buah Presiden Jokowi, tentu beliau bisa membantu. Saya sampai sekarang berada di luar pemerintahan dan tidak menjadi anak buah siapa-siapa. Masa minta bantuan sama orang yang Anda anggap murtad dan kafir seperti saya," kata Yusril.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya