Satgas Target Kesembuhan Covid-19 Capai 100 Persen

Wiku menjelaskan, pada 2020 perkembangan kasus Covid-19 cukup dinamis. Data 30 Desember 2020, kasus positif terus mengalami peningkatan yang signifikan, hingga jumlahnya mencapai 735.124 kasus.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Jan 2021, 11:18 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2021, 11:18 WIB
Wiku Adisasmito
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito menegaskan demi memperjuangkan keselamatan dokter, Satgas membentuk tim khusus saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (22/12/2020). (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito, mengatakan sepanjang 2020 pemerintah telah melakukan berbagai upaya menangani pandemi Covid-19. Mulai dari menekan penularan virus Sars Cov-2 hingga memulihkan perekonomian nasional dengan berbagai kebijakan.

Memasuki 2021, Wiku berharap penanganan Covid-19 terkendali. Sehingga kesembuhan Covid-19 mencapai 100 persen dan kematian bisa ditekan.

"Ke depannya, kita harus mencapai target 100 persen kesembuhan dan menekan angka kematian," tegas Wiku melalui siaran pers, Jumat (1/1/2020).

Wiku menjelaskan, pada 2020 perkembangan kasus Covid-19 cukup dinamis. Data 30 Desember 2020, kasus positif terus mengalami peningkatan yang signifikan, hingga jumlahnya mencapai 735.124 kasus.

Angka kematian Covid-19 juga cenderung meningkat, namun masih dapat ditekan dengan jumlah 21.944 kasus atau 2,9 persen. Angka kesembuhan Covid-19 juga terus meningkat secara signifikan hingga mencapai 603.741 kasus atau persentasenya 82,12 persen dari pasien terkonfirmasi.

Sementara perkembangan kasus aktif Covid-19 di tingkat kabupaten dan kota, sangat bervariasi. Ada 27 kabupaten dan kota yang perlu mendapat perhatian karena memiliki kasus aktif lebih dari 1.000.

Sedangkan untuk kapasitas testing (pemeriksaan) pasien Covid-19 terus mengalami peningkatan. Meski angkanya cenderung fluktuatif, namun Indonesia pernah meraih pencapain angka testing tertinggi sebesar 96,35 persen dari target yang direkomendasikan World Health Organization (WHO).

"Namun di minggu ini, turun menjadi 83,31 persen. Pemerintah pusat, pemerintah daerah serta masyarakat harus terus berupaya meningkatkan kinerja ini," jelas Wiku.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

44 Daerah di Zona Oranye selama 16 Pekan

Puluhan Pedagang Pasar Sayur Cipulir di Tes Swab
Suasana tes swab Covid-19 kepada para pedagang di Pasar Sayur Cipulir, Jakarta Selatan, Kamis (25/6/2020). Kegiatan yang dilakukan kepada puluhan pedagang dan warga seputar pasar ini dalam rangka memutus mata rantai penyebaran penyakit corona. (merdeka.com/Arie Basuki)

Untuk pergerakan zonasi risiko tingkat kabupaten dan kota, lebih ke arah zona oranye atau risiko sedang dalam beberapa minggu terakhir ini. Pada zona merah atau risiko tinggi cenderung fluktuatif dan zona hijau daerah tidak terdampak dan tidak ada kasus baru semakin sedikit jumlahnya.

Catatan Wiku, sebanyak 44 kabupaten dan kota telah berada dalam zona oranye selama 16 minggu berturut-turut, terhitung sejak 6 September sampai 27 Desember 2020. Sedangkan 16 kabupaten dan kota berada di zona merah selama 4 minggu berturut-turut, mulai 6 sampai 27 Desember 2020.

"Kita berharap di bulan ke-11 (Januari 2021), kita bisa melakukan gebrakan di mana zonasi dapat berubah cenderung ke zona hijau. Kita sudah banyak belajar selama 10 bulan. Sehingga tidak ada yang tidak mungkin, yaitu menurunkan risiko agar Indonesia didominasi zona yang lebih aman," pesan Wiku.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya