Menkes: Kami Akan Berusaha Keras Vaksinasi Covid-19 Selesai Setahun

Pemerintah sendiri telah mulai mendistribusikan 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 ke 34 provinsi sejak Minggu, 3 Januari 2021.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 06 Jan 2021, 19:44 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2021, 19:31 WIB
Ilustrasi Vaksin Virus Corona COVID-19. (File foto: AFP / John Cairns)
Ilustrasi Vaksin Virus Corona COVID-19. (File foto: AFP / John Cairns)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengaku diberi tantangan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk menuntaskan vaksinasi Covid-19 dalam satu tahun. Budi awalnya menargetkan program vaksinasi selesai dalam waktu 15 bulan.

Namun, dalam rapat terbatas, Jokowi meminta agar vaksinasi diselesaikan lebih cepat. Adapun pemerintah menargetkan 181 juta masyarakat harus divaksin untuk mencapai herd immunity (kekebalan komunitas).

"Tadi Bapak Presiden memberikan tantangan, apakah bisa dipercepat sehingga bisa selesai dalam waktu 12 bulan? Kami akan berusaha keras dan kami butuh dukungan dari seluruh teman-teman untuk melakukan hal ini," ujar Budi dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (6/11/2021).

Pemerintah sendiri telah mulai mendistribusikan 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 ke 34 provinsi sejak Minggu, 3 Januari 2021. Proses pendistribusian vaksin diharapkan selesai pada Kamis, 7 Januari 2021.

"Kami harapkan vaksinnya dikirim bertahap mulai tanggal 3, tanggal 4 dan tanggal 5 bisa selesai didistribusikan. Paling lambat tanggal 7 Januari di 34 provinsi seluruh Indonesia," kata Budi.

Dia mengatakan program vaksinasi Covid-19 direncanakan dimulai pada pekan kedua Januari 2021 atau minggu depan. Kendati begitu, pemerintah masih menunggu Emergency Use of Authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan.

"Kami kemudian akan menunggu persetujuan dari BPOM sebelum kemudian Insyaallah akan mulai penyuntikan vaksin tersebut di minggu kedua Januari 2021 ini," jelas Budi.

 

Izin BPOM

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menargetkan izin penggunaan darurat vaksin BPOM dapat keluar pekan ini atau pekan depan. Dia memastikan vaksinasi dimulai setelah mendapat izin dari BPOM.

Setelah izin dari BPOM keluar, dia memastikan akan menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19 dari Sinovac. Jokowi mengatakan hal ini untuk menunjukkan ke masyarakat bahwa vaksin aman digunakan.

"Nanti yang pertama kali disuntik saya. Saya ingin menunjukkan bahwa vaksinnya aman karena sudah melalui uji klinis setidaknya sekali, dua kali. Sudah diuji," tutur Jokowi saat memberikan Bantuan Modal Kerja di Halaman Istana Merdeka Jakarta, Rabu sore.

Namun, vaksinasi tahap awal akan diprioritaskan untuk tenaga kesehatan TNI-Polri, hingga guru. Setidaknya, ada 1,6 juta tenaga kesehatan yang akan mengikuti vaksinasi tahap awal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya