Liputan6.com, Jakarta - Kasus aktif positif Covid-19 di Kabupaten Bogor terus bertambah. Hal ini membuat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) ruang Intensive Care Unit (ICU) untuk merawat pasien Covid-19 di rumah sakit daerah itu hampir terisi penuh.
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Achmad Zaenudin menjelaskan sampai saat ini keterisian ruang ICU dan isolasi di rumah sakit rujukan maupun RS Gawat Darurat sudah mencapai 91,03 persen.
"Artinya sudah di atas kriteria dari World Health Organization (WHO) yang hanya 60% dan Kementerian Kesehatan 70%," ujar Zaenudin, Kamis (8/1/2021).
Advertisement
Untuk mengurangi tingkat keterisian tempat tidur, lanjut Zaenudin, Pemkab Bogor mengeluarkan kebijakan yaitu memulangkan pasien positif Covid-19 dari ruang isolasi atau perawatan. Selain itu, langkah ini juga agar bisa menangani pasien lainnya yang mau masuk.
"Kalau presentasenya kita tidak tahu. Tapi sudah kita laksanakan. Di sisi lain untuk memberi kesempatan pasien dengan gejala sedang dan berat untuk masuk. Karena Covid-19 itu perlu penanganan cepat untuk memutus rantai," terangnya.
Ia menjelaskan, kebijakan memulangkan pasien Covid-19 merujuk hasil kajian dari tim ahli paru. Namun pasien yang dapat dipulangkan harus memenuhi kriteria, yaitu dalam kondisi menuju sehat.
"Pasien positif bisa dipulangkan tetapi kriteria grade-nya yang sudah tidak menularkan kembali dan arahnya sehat," terangnya.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Membuka RS Darurat
Upaya lainnya menambah kapasitas tempat tidur khusus penanganan pasien Covid-19 di rumah sakit swasta dan RSUD.
"Termasuk kita buka RS Darurat di Cibogo dan Cilodong. Untuk di Cilodong sudah MoU dengan Kostrad," kata dia.
Â
Advertisement