Basarnas Turunkan Robot Bawah Air Cari Black Box dan Korban Sriwijaya Air SJ 182 

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dengan rute Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak setelah 4 menit lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 12 Jan 2021, 05:54 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2021, 05:48 WIB
Basarnas menerjunkan robot bawah air ROV untuk mencari black box dan korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182
Basarnas menerjunkan robot bawah air ROV untuk mencari black box dan korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu. (Dok Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Badan SAR Nasional (Basarnas) terus berusaha mencari korban Sriwijaya Air SJ 182 dan kotak hitam atau black box pesawat yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu. Pesawat rute Jakarta-Pontianak itu dilaporkan hilang kontak setelah 4 menit lepas landas pada Sabtu, 9 Januari 2021.

Untuk mempermudah pencarian Sriwijaya Air SJ 182, Basarnas menurunkan Remote Operated Vehicle (ROV) atau robot bawah air. ROV milik Basarnas ini mampu menyelam hingga kedalaman 2.000 meter.

ROV sengaja diturunkan Basarnas untuk menelusuri bawah laut guna mencari serpihan pesawat, black box, hingga korban.

"Jadi ROV ini memiliki kamera untuk melihat kondisi di bawah laut, bisa sampai kedalaman 2.000 meter kalau yang punya Basarnas ini," ujar tim Operasi Basarnas kepada Liputan6.com, Senin (11/1/2021).

Menurutnya, ROV merk IDrobotica buatan Swiss ini mampu menyelam hingga enam jam lamanya.

"Bisa sampai enam jam kalau batery full," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Kumpulkan 40 Kantong Jenazah

FOTO: Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Terus Dilakukan pada Malam Hari
Tim DVI Polri membawa kantong jenazah berisi bagian tubuh korban kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182 di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (10/1/2021). Pencarian Sriwijaya Air SJ 182 dilakukan dengan mengerahkan kapal-kapal yang dilengkapi peralatan bawah laut. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Diberitakan sebelumnya, Kepala Basarnas Marsdya Bagus Puruhito mengatakan, hingga saat ini tim SAR gabungan telah mengumpulkan total 40 kantong jenazah berisi bagian tubuh diduga korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Dia menuturkan, jumlah ini merupakan buah pencarian tim SAR Sriwijaya Air SJ 182 sejak 9 Januari 2021 sampai 11 Januari 2021 pukul 17.00 WIB.

"Sampai sore ini ada perkembangan. Yang tadinya 18 kantong jenazah yang sudah kita temukan, hari ini bertambah 22 kantong. Jadi total kita sudah kumpulkan 40 kantong jenazah (berisikan body part)," kata dia di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2, Jakarta Utara, Senin (11/1/2021).

Bagus mengatakan, pihaknya memproritaskan kepada evakuasi korban di operasi SAR hari ketiga. Namun, tanpa mengesampingkan temuan puing-puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

"Seperti saya katakan fokus kita pada operasi SAR ini kepada evakuasi korban. Adapun material ada tambahan dua kantong dan saat ini operasi SAR masih berlangsung di area. Saya juga mohon doa dan support-nya kepada seluruh masyarakat agar operasi ini berjalan lancar dan kita bisa selesaikan dengan baik," jelas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya