Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno punya tiga program unggulan untuk memulihkan sektor pariwisata yang saat ini terdampak pandemi Covid-19. Program-program itu ia paparkan saat rapat kerja bersama Komisi X DPR RI, Kamis (14/1/2021).
Sandi mengatakan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tengah menyiapkan program hibah desain kemasan kuliner Nusantara bagi para pelaku kreatif kuliner.
Baca Juga
Bantu Masyarakat dan Desa Wisata di Jabar, Kemenparekraf Gelar Literasi Keuangan Serta Bisnis
Kemenparekraf Dukung Usaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di 24 Desa Wisata dari 12 Provinsi
Sosok Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya, Sarjana Teknik yang Pernah Aktif di PHRI dan Didampingi Irene Umar
"Kita sebut ini dengan program Bedakan. Melalui program ini, Kemenparekraf berupaya untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha pelaku kreatif kuliner Nusantara melalui pemahaman fungsi penting kemasan produk," kata Sandi.
Advertisement
Program lainnya, lanjut Sandi, Kemenparekraf akan fokus pada pengembangan UMKM kriya, fesyen, dan kuliner melalui inkubasi. Di program inkubasi ini, para pelaku kriya, fesyen, dan kuliner mendapatkan pendampingan untuk menghasilkan produk berkelanjutan dengan kualitas yang memiliki potensi untuk dikembangkan dengan lebih baik.
"Sehingga produk-produk ini memiliki nilai jual dan berdaya saing di tingkat nasional," kata Sandi.
Program selanjutnya adalah program aksi selaras energi atau disebut Aksilarasi. Sandi menjelaskan, program ini bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi kreatif di wilayah destinasi super prioritas dan prioritas.
"Bukan hanya dampak pada profit, tapi juga dampak kepada masyarakat. Bukan hanya di lima destinasi super prioritas, tapi juga di tempat lain yang menjadi potensi," kata Sandi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Jurus Tarik Wisatawan
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno juga telah menyiapkan tiga strategi untuk menarik lebih banyak wisatawan masuk ke Indonesia tahun ini. Tiga strategi tersebut antara lain inovasi, adaptasi dan kolaborasi.
"Tiga platform Kemenparekraf yaitu akan menitik beratkan pada inovasi, adaptasi dan kolaborasi. Inovasi, kita akan menyelesaikan persoalan dengan solusi dan
Kedua, adaptasi. Di mana industri pariwisata akan diarahkan untuk bisa bertahan dalam segala kondisi termasuk di tengah kondisi pandemi saat ini. Lalu, kolaborasi di mana Kemenparekraf akan menggerakkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dengan bekerjasama dengan sinergi untuk mencapai pertumbuhan yang maksimal.
"Untuk menerapkan upaya tersebut kita akan sampaikan strategi inovasi. Ini upaya mendasar mulai dari kebersihan toilet, hotel program destinasi super prioritas. Desa wisata ini kita perbaiki produk ekraf nya, kuliner, kriya. Mulai dari busana tarian sampai infratruktur dan interkoneksi," jelasnya.
Advertisement