Liputan6.com, Jakarta - Nama Helena Lim belakangan ramai diperbincangkan. Hal itu lantaran dirinya mendapat akses untuk disuntik vaksin Covid-19.
Padahal, Helena Lim bukanlah tenaga kesehatan atau nakes yang seharusnya menjadi prioritas vaksin Covid-19. Ia bahkan merupakan penyanyi dan sosialita.
Kabar terkait Helena Lim ini viral di sosial media. Dalam rekaman video, terlihat penyanyi dan sosialita Helena Lim sedang menjalani vaksin Covid-19 di Pukesmas Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Advertisement
Ikuti cerita dalam foto ini https://story.merdeka.com/2303605/volume-5
Terungkapnya rekaman itu bermula dari munculnya rekaman berdurasi satu menit yang menampilkan Helena Lim bersama beberapa orang sedang duduk di kursi Pukesmas Kebon Jeruk. Dia menjelaskan kehadirannya untuk mengantre untuk vaksinasi Covid-19.
"Ngapain tuh," tanya Helena Lim kepada seorang wanita berambut pendek yang berada di sampingnya.
"Antre vaksin," wanita itu menjawab sambil menunjukkan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP).
"Sama," ditimpali seorang pria berkacamata yang berada di belakang Helena Lim. Pria itu juga memperlihatkan fotokopi KTP dan nomor urut.
Tak pelak, aksi Helena Lim ini menuai pro dan kontra. Salah satunya dokter selebgram Dr Tirta. Di akun instragramnya, Tirta menyayangkan vaksinasi terhadap Helena Lim lantaran masih banyak tenaga kesehatan yang hingga kini belum mendapatkan vaksin.
Berikut deretan hal terkait kabar viral penyanyi dan sosialita Helena Lim yang mendapat jatah suntik vaksin Covid-19 dihimpun Liputan6.com:
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Viral di Sosial Media
Beredar viral di sosial media rekaman video penyanyi dan sosialita Helena Lim sedang menjalani vaksin Covid-19 di Pukesmas Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Terungkapnya rekaman itu bermula dari munculnya rekaman berdurasi satu menit yang menampilkan Helena Lim bersama beberapa orang sedang duduk di kursi Pukesmas Kebon Jeruk. Dia menjelaskan kehadirannya untuk mengantre untuk vaksinasi Covid-19.
"Ngapain tuh," tanya Helena Lim kepada seorang wanita berambut pendek yang berada di sampingnya.
"Antre vaksin," wanita itu menjawab sambil menunjukkan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP).
"Sama," ditimpali seorang pria berkacamata yang berada di belakang Helena Lim. Pria itu juga memperlihatkan fotokopi KTP dan nomor urut.
Menurut Helena Lim seperti yang terdengar di dalam video, vaksinasi Covid-19 sebagai salah satu syarat untuk bebas berpergian di tengah Covid-19.
"Habis vaksin kita bisa ke mana-mana ya. Semoga vaksinnya berhasil, ada vaksin semuanya aman," ucap Helena Lim di video tersebut.
Pada scene berikutnya, Helena Lim memperlihatkan nomor antrean. Terlihat dia mendapatkan nomor urut 11.
Helena juga mengabadikan seorang tenaga kesehatan yang menyuntikan vaksin lengan bagian atas. Begitu pun sesudah disuntik vaksin. Dia bersama seorang temannya menunjukan bekas suntikan tersebut.
"Kita sudah vaksin yang pertama, dua minggu lagi kita vaksin yang kedua," ucap Helena Lim.
Advertisement
Sosok Crazy Rich
Dokter spesialis penyakit dalam yang aktif berbagi konten mengenai Covid-19 RA Adaninggar Primadia Nariswari menggunggah sebuah video di fitur Instagram stories yang memerlihatkan 'orang kaya' tengah mengantre untuk melakukan vaksinasi Covid-19.
Saat hal tersebut ditanyakan langsung kepadanya, Adaninggar sang empunya akun @ningzsppd, menyebut, sosok orang kaya yang ada di video tersebut adalah Helena Lim.
"Kalau lihat akunnya @helenalim899, centang biru," kata Adaninggar kepada Liputan6.com saat dihubungi melalui aplikasi pesan singkat.
Sayang, saat akan ditelesuri lebih jauh, akun @helenalim899 tidak dapat diakses karena digembok.
"Padahal para tenaga kesehatan penyintas yang merawat pasien Covid-19, penyintas yang antibodinya sudah enggak ada, tetap enggak bisa dapat vaksin," Adaninggar melanjutkan.
Video yang sama juga beredar luas di Twitter. Adalah pemilik akun @poisons yang membagikan video versi lengkap Helena Lim dan anggota keluarga lain menerima vaksin Corona.
"Bukan Nakes. Bukan Sihir. Crazy Rich Helena Lim bisa dpt Vaksin. Prioritas ya? Di Puskesmas kec. Kebon Jeruk. Meski tidak disebut vaksin Covid19, tapi ada tiket antrian Vaksin C 19. Dan si mbok berkata “habis vaksin kita bisa kemana2 ya (bisa terbang kemana mana)..." tulis @poisons.
Dari video berdurasi 1 menit 54 detik, Helena Lim diketahui melakukan vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk.
Dokter Protes
Vaksinasi Helena Lim ini mendapat protes dari sejumlah warganet. Salah satunya dokter selebgram Dr Tirta.
Di akun instragramnya, Tirta menyayangkan vaksinasi terhadap Helena Lim lantaran masih banyak tenaga kesehatan yang hingga kini belum mendapatkan vaksin.
"Dapet laporan video ini dari @ningzsppd Saya ga kenal siapa yg ada di video ini. Tapi saya cek kayanya bukan nakes ya. Trus bukan beresiko. (Bukan lansia) Heran saya. Harusnya warga zona merah utamakan dulu. Kan mereka butuh vaksin. Contoh bali. Biar wna bisa dateng ke situ? DAN VAKSIN SEJAUH INI GRATIS Setau saya influencer edukasi vaksin, itu dah slesai tnggal 13-14 januri kmren vaksin pertama Tapi yg jelas vaksin gelombang 1 itu yg dapet harusnya nakes, dan orng beresiko, dan lansia, lalu guru Saya rasa ini harus di klarifikasi oleh @kemenkes_ri dan pemda setempat, jika lokasi di dki, ya mongg dki klarifikasi @dkijakarta beserta dinkes setempat Jika tidak bisa dibuktikan bahwa ybs di video ini bukan nakes, dan bukan beresiko , saya keberatan. Dan saya mengajukan protes. Warga lansia dan beresiko banyak yg belum dapet Lhoh ! Dosis vaksin limit. Prioritaskan untuk nakes, warga beresiko, lalu guru, dan pegawai publik, dan warga kampung yg zona merah Bukannya agenda awal dulu, guru2 dapet agar sekolah bisa buka ? Kok saya cek d video ni orng bukan nakes nampaknya Baru juga februari. Dah ada kejadian ini Ada yg tau siapa sosok di video ini? Apakah @dkijakarta dan @dinkesdki atau @kemenkes_ri bisa II," tulis dr.Tirta di akun Instagramnya.
Tak hanya dr Tirta, Dokter Spesialis Penyakit Dalam RA Adaninggar Primadia Nariswari mengaku sakit hati saat melihat video Helena Lim bisa melakukan vaksinasi Covid-19 bersamaan dengan tenaga kesehatan (nakes).
Sebab, selama ini Adaninggar tahunya Helena Lim hanya seorang tokoh masyarakat (public figure) yang terkenal di media sosial.
Terlebih di akun Instagram pribadinya, @helenalim899, wanita berambut panjang yang dijuluki Crazy Rich Pantai Indah Kapuk menyebut dirinya sebagai pecinta fesyen (fashion lover) dan bagian dari McLaren Club Indonesia.
Di sisi lain, Adaninggar sendiri adalah penyintas Covid-19. Sosok di balik akun Instagram @ningzsppd tertular Virus Corona pada Juli 2020.
"Videonya cukup bikin sakit hati, sih," kata dokter yang akrab disapa Ning saat berbincang dengan Liputan6.com melalui aplikasi pesan singkat.
"Karena saya juga penyintas, sulit sekali dapat akses vaksin Covid-19. Eh, orang yang bukan nakes bisa dapat entah bagaimana caranya," Ning melanjutkan.
Menurut dokter yang berpraktik di RS Adi Husada Undaan dan RS Brawijaya, Surabaya, saat ini banyak tenaga kesehatan yang juga penyintas COVID-19 sudah tidak memiliki antibodi.
Di saat yang bersamaan para tenaga kesehatan tersebut juga masih harus merawat pasien dengan Virus Corona.
"Tetap saja nggak bisa dapat vaksin," ujar Ning.
Kuping Ning kian panas tatkala mendengar Helena Lim yang mengatakan bisa ke mana-mana sehabis vaksinasi Covid-19.
"Mending jatah-jatah begini untuk nakes yang mau vaksin," kata Ning.
Advertisement
Jawaban Dinkes DKI
Ketika dikonfirmasi, Kasudin Kesehatan Jakarta Barat Kristi Wathini menyebut, Helena Lim berserta keluarga termasuk ke dalam kategori orang yang mendapatkan prioritas vaksin Covid-19.
Kristi menyebut, seluruh orang yang terlihat di dalam video membawa surat keterangan bekerja di apotik sebagai penunjang.
"Mereka masing-masing membawa surat keterangan bekerja di apotek. Dan apotek merupakan salah satu sarana kefarmasian yang masuk dalam prioritas pertama," kata dia saat dihubungi, Senin, 8 Februari 2021.
Wagub DKI Akan Cek
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, pihaknya akan mengecek penyanyi dan sosialita Helena Lim yang mendapatkan prioritas vaksin Covid-19.
Diketahui, kabar Helena Lim mendapatkan vaksin Covid-19 viral di media sosial.
Riza Patria menuturkan, apa yang mendasari Helena Lim mendapatkan priroritas tersebut. Apakah masuknya sebagai publik figur sehingga harus memberi contoh atau hal yang lain.
"Nanti kita akan cek, kenapa yang barusan dapat. Apakah maksudnya sebagai figur untuk memberi contoh, memberi teladan atau ada faktor lain," kata Riza Patria di Balaikota, Jakarta, Senin, 8 Februari 2021.
Advertisement
Pemilik Apotek Beri Penjelasan
Surat keterangan yang dibawa oleh penyanyi dan sosialita Helena Lim untuk mendapatkan vaksin Covid-19 diberikan oleh apoteker yang bekerja di Apotik Bumi, Kebon Jeruk. Pemilik Apoteker, Elly Tjondro memberikan penjelasan bahwa Helena Lim mitra usahanya.
"Benar jadi kami partner usaha (Helena Lim)," kata dia saat ditemui awak media, Selasa, 9 Februari 2021.
Elly menerangkan, apoteker mengurus surat izin vaksinasi Covid-19 untuk diberikan kepada 11 orang termasuk Helena Lim.
Namun, hanya 10 orang yang menjalani suntik vaksin Covid-19. Elly mengatakan, satu orang dilarang lantaran kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan.
"Izin vaksin di urus oleh apoteker kami ada 11 orang sebenernya yang divaksin tapi yang ikut hanya 10 orang karena satu orang darah tinggi ya jadi kondisi tidak mengizinkan untuk disuntik. Sehingga total sepuluh," ujar dia.
Elly menyatakan, vaksinasi Covid-19 yang dijalani oleh Helena Lim sudah sesuai prosedur dan semua persyaratan telah dipenuhi.
Elly pun menilai wajar sepuluh orang mendapatkan jatah vaksinasi sebab menjadi garda terdepan dalam menangani pasien dengan pelbagai keluhan.
"Kita sih bingung saja ya. Kami kan orang yang terdepan menghadapi pasien, seharus wajar kita kalau mendapatkan vaksin itu, dan memang apotek ditunjuk untuk mandapatkan itu," papar dia.
Elly berharap vaksinasi yang dijalani oleh Helena Lim tidak lagi menjadi polemik di tengah-tengah masyarakat. Dia menegaskan kembali bahwa vaksinasi yang dilakukan di Pukesmas Kebon Jeruk beberapa waktu lalu tak menyalahi aturan.
"Kami merasa gimana ya melihat respon begitu ya agak kaget. Sebetulnya kan kami dari tenaga kesehatan mendapatkan izin itu. Namun spontan masyarakat aja jadi begitu. Semoga semua dapat mengerti karena kami termasuk fronline menghadapi pasien cukup panjang hingga 10 malam," papar dia.
Elly menerangkan, dirinya akan kembali datang ke Pukesmas Kebon Jeruk untuk menjalani vaksin Covid-19 tahap dua.
Orang Tak Divaksin 3 Kali Lebih Berisiko Terpapar Covid-19
Advertisement