Liputan6.com, Jakarta - Banjir yang menerjang Jakarta tak hanya timbulkan kerugian materiil, tapi juga telah merenggut korban jiwa. Hal tersebut disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Menurut dia, banjir yang melanda Ibu Kota sejak Sabtu, 20 Februari 2021 telah menelan korban jiwa sebanyak lima orang.
Anies menyebut, sebagian besar korban jiwa akibat banjir adalah anak-anak sebanyak empat orang.
Advertisement
"Kita berduka cita bahwa ada korban meninggal jumlahnya lima orang dan empat dari lima ini adalah anak-anak usia 7 tahun, usia 11, usia 13 tahun," ujar Anies di Pintu Air Manggarai, Jakarta, Minggu (21/2/2021).
Anies menjelaskan, keempat anak-anak itu meninggal lantaran saat banjir melanda, mereka sedang bermain air.Â
"Mereka meninggal saat bermain di air dan kemudian ada arus dan kemudian ada yang terpeleset dan lain-lain," ucap dia.
Untuk itu, Anies menginstruksikan kepada seluruh jajarannya, serta mengimbau masyarakat untuk melarang anak-anak bermain-main air di lokasi yang berpotensi berbahaya kala banjir melanda.
"Saya memberikan instruksi kepada seluruh jajaran dan mengimbau kepada seluruh masyarakat apabila menyaksikan anak-anak yang bermain di kawasan yang sedang ada genangan, maka supaya ditegur, diajak untuk berhenti karena bermain-main di tempat-tempat seperti ini sering berisiko, ada lubang, ada arus yang tidak terduga akhirnya terjadilah peristiwa yang tidak kita inginkan," papar Anies.
Â
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Minta Warga Juga Ingatkan
Anies bahkan meminta jika pun mereka bukan sanak maupun keluarga, maka tetap wajib untuk turut mengingatkan anak-anak yang kedapatan bermain di area-area berisiko bahaya saat banjir.
"Saya minta kepada semua bila menyaksikan anak-anak usia muda bermain-main dan berisiko, maka jangan pandang itu seperti anak orang lain. Pandanglah itu seperti anak kita sendiri sehingga kita ambil tanggung jawab juga mengingatkan untuk menegur dan menghentikan agar mereka tidak terpapar risiko sebagaimana kejadian kemarin," jelas Anies.
Advertisement