Liputan6.com, Bekasi - Lurah Pekayon Jaya berinisial RJ, memenuhi panggilan Komisi I DPRD Kota Bekasi, atas kasus dugaan pelecehan seksual yang diduga dilakukannya terhadap ER (24), seorang wanita pedagang kelontong beberapa waktu lalu.
Ketua Komisi I DPRD Kota Bekasi, Abdul Rozak mengatakan, sang lurah hanya mengakui perbuatannya memegang bagian bokong korban. Selebihnya, ia menyanggah laporan korban kepada pihak kepolisian, seperti meremas bokong dan payudara.
Baca Juga
"Yang bersangkutan menjawab, bahwa ia tidak melakukan seperti yang disangkakan. Tapi diakui oleh Beliau, bahwa ia menepuk (bokong korban)," ujar Rozak kepada awak media, Senin (8/3/2021).
Advertisement
Menurutnya, tindakan menepuk bokong korban diakui RJ hanya sekedar becandaan. Lurah berkepala plontos itu juga membantah pernyataan korban soal pintu ruang staf kelurahan yang sengaja dikunci dari luar.
"Dia bilang tidak mungkiri melakukan yang tadi, pegang bokong itu, bercandaan Pak," ungkap Rozak.
Sementara RJ sendiri saat dimintai respons terkait kasusnya yang viral di media sosial, hanya mengaku pasrah dan siap mengikuti prosedur hukum yang berlaku.
"Insyaallah baik-baik saja. Pokoknya ikutin aturan apa yang sudah dijalanin," celetuk RJ sambil tergesa-gesa.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Meraba Bagian Tubuh
Lurah Pekayon Jaya, RJ, dilaporkan oleh ER ke Polres Metro Bekasi Kota dengan nomor LP/2784 K/XII/2020/SPKT/Restro Bekasi Kota, pada 11 Desember 2020. RJ dilaporkan atas dugaan pelecehan yang dilakukannya kepada korban di ruang staf kelurahan, 8 Desember 2020.
Saat itu korban mengantar minuman teh yang dipesan oleh staf kelurahan. Sang lurah yang juga berada di ruangan, lalu ikut memesan teh sambil melakukan pelecehan di depan sejumlah staf.
Korban pun kemudian keluar ruangan dan membuat teh pesanan lurah. Ketika korban masuk kembali sambil membawa teh, staf yang berada di ruangan tersebut, seluruhnya bergegas keluar.
RJ dikatakan kembali melakukan pelecehan dengan meraba beberapa bagian tubuh korban. Korban pun bergegas meraih gagang pintu, namun terkunci dari luar. Sambil berteriak, korban minta dibukakan pintu dan akhirnya dibuka oleh seorang staf.
Advertisement