Liputan6.com, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi mencatat tiga korban meninggal dunia, akibat banjir yang melanda Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 4 Maret 2025. Para korban terdiri dari dua orang pria dewasa dan satu anak-anak.
Dua korban tewas akibat tersetrum, yakni bocah perempuan berinisial RNA, warga Teluk Pucung, Bekasi Utara dan IW (43), warga Duren Jaya, Bekasi Timur. Sedangkan satu korban lainnya, A (44), warga Koja, Jatiasih, tewas akibat terseret arus Kali Bekasi.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bekasi, Priadi Santoso mengatakan insiden nahas yang menewaskan RNA, terjadi di kediamannya. Kala itu sekira pukul 12.00 WIB, ayah korban, Agus, menyedot air yang masuk ke rumahnya menggunakan pompa.
Advertisement
Sekira pukul 15.30 WIB, pompa tersebut dioperasikan di atas rak. Setelah pompa air beroperasi sekitar 10 menit, Agus berniat merapikan selang dekat pompa air, supaya selang airnya lebih rendah agar pompa beroperasi maksimal.
"Di saat mendekati pompa air, tiba-tiba meledak/ konslet, beliau langsung tersetrum dan terjatuh ke air dan tak sadarkan diri," ujar Priadi dalam keterangannya, Jumat (14/3/2025).
Melihat suaminya terjatuh, sang istri yang saat itu berada di depan rumah, berupaya menolong, namun akhirnya ikut tersetrum. Korban yang saat itu berada di kamar, keluar dan bermaksud menolong, namun lagi-lagi ikut tersetrum.
Ketiga korban lalu dilarikan ke rumah sakit oleh warga sekitar, sekira pukul 15.30 WIB. Setelah mendapat perawatan, Agus beserta sang istri masih berhasil selamat, namun nyawa sang anak tak bisa tertolong.
"Kondisi korban, bapak dan ibunya selamat, putrinya meninggal dunia," ucap Priadi.
2 Korban Lainnya
Korban lainnya, IW, tewas tersetrum saat sedang melakukan kegiatan bersih-bersih lumpur sisa banjir di lapangan olahraga, Kamis, 6 Maret 2025. Korban tersengat arus listrik tiang lampu badminton dan pingsan. Namun setelah dilarikan ke rumah sakit, pria paruh baya itu dinyatakan meninggal dunia.
Sementara korban A, tewas setelah terseret arus Kali Bekasi, pada 4 Maret 2025. Saat kejadian, korban sedang membersihkan sampah yang tersangkut di bendungan Koja Jatiasih. Korban diduga terpeleset dan terjatuh ke aliran sungai dan langsung terbawa arus.
Setelah lima hari pencarian, korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, pada Sabtu, 8 Maret 2025 pukul 17.20 WIB. Jasad korban ditemukan pada radius 100 meter dengan posisi terlungkup di tumpukan sampah dan bambu.
"Korban lalu dievakuasi dan kemudian langsung dibawa ke rumah duka," papar Priadi.
Advertisement
Data Sementara BPBD Kota Bekasi: 26.887 KK Terdampak Banjir
Sementara itu, Pusdalops BPBD Kota Bekasi melaporkan jumlah korban banjir di Kota Bekasi, Jawa Barat, hingga Jumat (14/3/2025), tercatat sebanyak 26.887 KK, dengan total 83.149 jiwa. Jumlah tersebut bersifat sementara, karena pendataan masih terus dilakukan.
Adapun puluhan ribu korban banjir tersebut tersebar di delapan kecamatan, dengan jumlah terbanyak di Kecamatan Bekasi Timur, yakni 7.427 KK (19.164 jiwa). Selanjutnya Jatiasih dengan 5.229 KK (16.733 jiwa), Rawalumbu 5.215 KK (10.378 jiwa), Bekasi Barat dengan 3.163 KK (13.022 jiwa).
Kemudian Kecamatan Pondokgede dengan 2.542 KK (6.519 jiwa), Bekasi Selatan 1.746 KK (10.717 jiwa), Bekasi Utara 1.488 KK (6.417 jiwa) dan Bantargebang dengan 77 KK (199 jiwa).
"BPBD Kota Bekasi memberikan bantuan kebutuhan dasar, termasuk air mineral dan makanan siap saji kepada warga terdampak," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Bekasi, Priadi Santoso.
Ia mengungkapkan, seluruh korban banjir yang berada di tenda pengungsian gudang Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), saat ini telah kembali ke rumah masing-masing untuk bersih-bersih.
Mayoritas rumah warga juga sudah bersih dari sisa lumpur dan sampah. Namun aktivitas bersih-bersih masih intens terlihat di permukiman warga, terutama yang rumahnya masih terdapat lumpur. Termasuk di jalan-jalan umum yang juga terus dilakukan pembersihan.
Upaya pembersihan lumpur dan sampah sisa banjir ini terus digenjot Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, dengan mengerahkan banyak personel. Proses penanganan pascabanjir ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, sehingga kondisi Kota Bekasi berangsur membaik.
"Kondisi saat ini berangsur-angsur mulai membaik, terutama fokus pada pembersihan sedimen pascabanjir berupa lumpur yang awalnya menutup akses jalan umum dan rumah warga, sudah berhasil dibersihkan," ungkap Priadi.
Bantuan Pembersihan Rumah
Hingga saat ini, lanjutnya, Pemkot Bekasi masih menyalurkan bantuan kebutuhan dasar, seperti air mineral, makanan siap saji, termasuk alat kebersihan. Banyak warga yang kekurangan alat kebersihan lantaran ikut hanyut terbawa banjir, pada Selasa, 4 Maret 2025.
Pemkot Bekasi juga menyediakan sebanyak 18 unit alat berat, dengan rincian 5 unit dari DBMSDA, 2 unit dari BBWSCC, 5 unit dari Dinas LH, 5 unit dari DKI Jakarta dan 1 unit dari BPBD Provinsi Jawa Barat.
Selain itu, dumptruck yang tersedia sebanyak 41 unit, yang berasal dari DBMSDA 3 unit, Dinas LH 28 unit dan DKI Jakarta 10 unit. Disediakan juga mobil siram sebanyak 39 unit, yang terdiri dari DBMSDA 13 unit, Disdamkarmat 14 Unn, BPBD Kota Bekasi 1, BNPB 1 dan BPBD Provinsi Jawa Barat 1 mobil.
"Seluruh aparatur dan relawan fokus melakukan pembersihan serta mengirimkan bantuan kebutuhan dasar," ujar Priadi.
Pihaknya berharap kondisi ke depan akan semakin membaik dan penanggulangan pascabanjir yang terus diupayakan, akan terus berlangsung secara optimal dan bisa membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir.
Advertisement
Upaya Penanganan Pemkot Bekasi
Beberapa upaya penanganan banjir yang dilakukan Pemkot Bekasi, antara lain melakukan koordinasi dengan Forkompinda, berkoordinasi dengan camat dan lurah di daerah terdampak untuk melakukan pemetaan dampak dan kebutuhan penanganan di wilayah masing-masing.
Selain itu, Pemkot Bekasi juga menetapkan status Tanggap Darurat yang berlangsung selama dua pekan, mulai 4-14 Maret 2025 dan SK posko PDB (masih dalam tahap penyusunan). Menerbitkan Instruksi Wali Kota Bekasi Nomor 300.2/39/SETDA.TU tentang Penanganan Darurat Bencana Banjir, Cuaca Ekstrem dan Tanah Longsor di Daerah Kota Bekasi Tahun 2025.
Pemerintah daerah telah melaksanakan kegiatan evakuasi korban dan pembukaan dapur umum lapangan di kecamatan terdampak. "Pemerintah Kota Bekasi memerintahkan aparatur untuk melakukan pembersihan di 42 titik lokasi pascabanjir di lima kecamatan," papar Wakil Wali Kota Bekasi, Abdul Harris Bobihoe.
