Rentan Terdampak Pandemi, Kemensos Beri Perhatian pada Ibu dan Anak-Anak

Salah satu kelompok masyarakat yang paling terdampak pandemi Covid-19 adalah ibu rumah tangga dan anak-anak.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 23 Mar 2021, 14:51 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2021, 14:46 WIB
Paling Rentan Terdampak Pandemi, Kemensos Beri Perhatian Kaum Ibu dan Anak-Anak
Kegiatan webinar Kemensos bersama Unicef dengan tema Melindungi Orang dalam Menanggapi Covid-19: Perlindungan dan Layanan Sosial Inklusif

Liputan6.com, Jakarta Semua lapisan atau kelompok masyarakat merasakan betul dampak pandemi yang berkepanjangan dan belum tahu akhirnya. Salah satu kelompok masyarakat yang paling terdampak pandemi Covid-19 adalah ibu rumah tangga dan anak-anak. Karena itu, Pemerintah melalui Kementerian Sosial senantiasa memberikan perhatian lebih pada mereka, termasuk kelompok rentan seperti anak dan anak penyandang disabilitas.

Menteri Sosial Tri Rismaharini Menyatakan, agar perkembangan anak-anak tetap optimal, ibu rumah tangga telah melakukan peran ganda, selain sebagai ibu, juga berperan sebagai teman dan juga guru – karena anak-anak harus belajar di rumah.

“Kaum perempuan termasuk dalam hal ini ibu rumah tangga, berperan lebih banyak terdampak. Dalam arti, selain sebagai ibu rumah tangga, mereka juga harus menjadi guru karena anak-anak belajar di rumah. Yang tak kalah penting, ibu juga menjadi teman bermain anak-anak karena sekolah sebagai tempat bertemu dan bermain dengan teman-teman, kini harus dibatasi,” kata Mensos saat kegiatan webinar bersama Unicef dengan tema Melindungi Orang dalam Menanggapi Covid-19: Perlindungan dan Layanan Sosial Inklusif, Selasa (23/3).

Peran Ibu di Tengah Pandemi

Ia memahami peran berat ibu mendampingi anak selama pandemi. Sebab, penting memastikan aktivitas anak-anak di rumah tetap harus mewadahi karakter anak-anak yang aktif dan gembira, seperti saat mereka bermain bersama kawan-kawannya. 

Mensos mengapresiasi peran ibu, terutama saat mendampingi anak-anak di rumah selama pandemi. 

“Mohon suasana aktif, atraktif, dan gembira tetap bisa dihadirkan di rumah. Intinya meskipun belajar dan beraktivitas di rumah, ciptakan suasana sedemikian rupa yang tidak mengubah karakter anak,” katanya.

Mensos memahami tugas berat itu. Karena harus mengambil peran ganda. Ibu harus mampu menciptakan suasana yang biasa ditemui di luar, kini hadir di rumah. “Ya mengambil peran sebagai teman-teman sebaya kan tidak mudah. Bagaimana suasana rumah tidak membosankan,” katanya. 

Rencana Kegiatan Belajar Tatap Muka

Terkait dengan rencana kegiatan belajar secara tatap muka, Mensos meminta semua pihak tidak lupa memastikan penerapan dan pengawasan protokol kesehatan. Baik pada saat berangkat ke sekolah, selama belajar di sekolah, selama istirahat dan saat pulang sekolah.

“Namanya anak-anak. Kadang melihat temannya memakai masker yang bagus lalu dipinjam. Nah ini kan bisa menularkan virus. Jadi memastikan penerapan protokol kesehatan ini penting,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Mensos juga menyampaikan rencana Kemensos membantu anak-anak penyandang disabilitas sensorik netra, penyandang disabilitas intelektual, dan anak-anak penyandang cerebral palsy, untuk mendapatkan bantuan peralatan. Sehingga mereka bisa beraktivitas sebagaimana mestinya.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya