Waspada Pelecehan Seksual dengan Memperlihatkan Alat Kelamin Marak di Depok

Korban pelecehan seksual saat itu sedang mengendarai motor dengan temannya pada Jumat, 26 Maret. Saat di jalan, dirinya merasa dibuntuti sepeda motor yang dikemudikan seorang pria.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 27 Mar 2021, 19:03 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2021, 19:03 WIB
Ilustrasi
Semua pihak harus memberantas kasus pelecehan seksual yang kian marak terjadi. Apa yang bisa kita lakukan?

Liputan6.com, Jakarta Pelecehan seksual dengan memperlihatkan alat kelamin atau eksebisionis terhadap perempuan kembali terjadi di Kota Depok. Kali ini, korban lebih memilih menceritakan kejadian yang dialaminya ke akun media sosial. 

Dikutip dari akun media sosial di Kota Depok, korban saat itu sedang mengendarai motor dengan temannya pada Jumat, 26 Maret. Saat di jalan, dirinya merasa dibuntuti sepeda motor yang dikemudikan seorang pria. 

"Di belakang aku ada cowok bawa motor dia sendiri min, aku lagi jalan depan masjid yang kota kembang (GDC)," ujarnya, Sabtu (27/3/2021). 

Merasa curiga, korban mencoba melihat pria tersebut menggunakan spion motor yang dikendarainya. Dirinya melihat keanehan pada pria yang mengendarai motor di belakangnya. Untuk memastikan keanehan tersebut, korban mencoba memperlambat laju kendaraanya. 

"Ternyata tangan pria tersebut sedang memegang kemaluan sampai kancing celana dan resletingnya kebuka," tuturnya. 

Sedangkan wajah pelaku tak dapat dikenali karena tertutup helm dan masker. 

"Aku merasa panik takut gitu soalnya posisinya pas siang pada salat Jumat, sehingga jalan tersebut sepi," ucap korban.

"Buat teman-teman semua mohon hati-hati aja," pintanya.

Sebelumnya, kasus serupa pernah pula dialami perempuan lainnya yang enggan disebutkan identitasnya. 

Saat itu korban dari pusat perbelanjaan di kawasan Margonda hendak menuju kawasan Citayam menggunakan angkutan kota (Angkot). 

"Saat naik posisi duduk saya berada di samping pengemudi angkot," ujarnya. 

Sambil menunggu angkot jalan, korban mencoba memainkan handphone di dalam angkot. Setelah angkot melanjutkan kendaraanya, dirinya merasa aneh karena angkot melaju sangat pelan. Dirinya melihat resleting celana supir angkot terbuka dan korban tidak terlalu memperhatikan. 

"Saat saya merasa ada feeling tidak enak, saya melihat ke arah supir angkot tersebut dan ternyata sedang masturbasi," ucapnya. 

Lantaran merasa panik, korban berusaha untuk keluar dari angkot dengan membuka pintu angkot. Korban berhasil keluar dari angkot dikarenakan laju kendaran angkot berjalan cukup pelan. Setelah dirinya keluar, angkot tersebut langsung mempercepat laju kendaraannya. 

"Saya langsung gemeteran dan beberapa tukang ojek membantu saya. Saat itu saya tidak menggunakan pakaian yang mencolok sehingga mengundang orang untuk berbuat jahat," pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Belum Ada Laporan Polisi

Sementara itu, Kapolsek Sukmajaya, AKP Syafri Wasdar mengatakan, Polsek Sukmajaya belum menerima laporan adanya korban exhibisionist yang dialami korban di wilayah GDC, Kecamatan Sukmajaya. Menurutnya, apabila korban mengalami hal seperti itu diharapkan dapat melaporkan ke kantor polisi.

"Belum ada laporan yang kami terima terkait korban exhibisionist," ucap Safri.

Syafri meminta, apabila menjadi korban exhibisionist, korban dapat segera mengalihkan pandangan matanya. Namun, apabila pelaku menggunakan kendaraan dapat mencatat plat nomor kendaraan yang digunakan sehingga dilakukan pencarian pelaku berdasarkan plat nomor kendaraan.

“Sebaiknya korban memberikan laporan dengan mencatat plat kendaraan yang digunakan pelaku, sehingga kami dapat melakukan penyelidikan,” pungkas Syafri. 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya