Liputan6.com, Jakarta - Direktur Operasional dan Maintenance PT MRT Jakarta, Muhammad Effendi mengatakan pihaknya akan menambah sejumlah fasilitas khusus pengguna sepeda nonlipat di area stasiun.
Salah satunya yakni conveyor belt atau ban berjalan. Yakni nantinya pesepeda cukup meletakkan sepeda dan akan diangkut oleh conveyor belt.
Baca Juga
"Jadi temen-temen sepeda yang menaiki keluar dari undeground itu cukup meletakkan sepedanya, nanti akan ada conveyor belt yang akan membawa sepeda ke atas," kata Effendi dalam diskusi virtual, Selasa (27/4/2021).
Advertisement
Lalu, ada pula cart khusus sepeda di fitur escalator dan elevator eksisting dan troly di stasiun MRT. Hal tersebut baru dikaji mulai dari aspek keselamatan, keamanan, hingga kenyamanan.
"Tapi tentunya para pengguna nonsepeda terutana teman teman difabel pengguna kursi roda mestinya diutamakan," ucap dia.
Lanjut Effendi, pihaknya juga berencana menyediakan tempat parkir sepeda, shower, tapping gate dengan barcode. Namun, fasilitas tersebut akan dikembangkan di stasiun MRT fase 2.
"Kemudian parkir sepeda dengan sistem penguncian yang aman dan dilengkapi CCTV, kemudian ada loker pesepeda, dan ada shower, ini tentunya masukan-masukan," paparnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Antusiasme Masyarakat
Sementara itu, menurut dia, antusiasme masyarakat pengguna sepeda di MRT Jakarta mengalami meningkat. Target MRT yakni 25 sepeda per hari.
"Tapi antusiasme publik sangat tinggi bahkan pernah mencapai sekitar 208 sepeda per hari. Tapi kami masih memantau selama tiga bulan ini, kami akan lihat apakah stabil atau tidak," jelas dia.
Ada pun akses sepeda nonlipat yang disediakan MRT Jakarta terdapat di tiga stasiun, yaitu Lebak Bulus Grab, Blok M BCA, dan Bundaran HI.
Demi menjaga kenyamanan seluruh pengguna MRT Jakarta, pengguna sepeda nonlipat hanya boleh menggunakan MRT Jakarta di luar jam sibuk (07.00-09.00 WIB dan 17.00-19.00 WIB), menggunakan kereta nomor enam di setiap rangkaian, serta maksimal empat sepeda per keberangkatan.
Advertisement