Warga Bekasi Diimbau Waspada Banjir Akibat Perubahan Iklim dan Cuaca

Warga Bekasi diminta tidak berpatokan pada musim, karena hujan beberapa hari ini cukup intens turun, meski dalam masa kemarau.

oleh Bam Sinulingga diperbarui 31 Mei 2021, 05:47 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2021, 05:47 WIB
Sungai Citarum Meluap, Desa Sukalaksana di Bekasi Terendam Banjir
Warga berada di salah satu warung yang terendam banjir di Desa Sukalaksana Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (22/02/2021). Jebolnya tanggul Sungai Citarum ini disebabkan oleh debit air yang tinggi. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Bekasi - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi banjir akibat perubahan iklim dan cuaca. Hal ini mengingat hujan yang akhir-akhir ini intens turun, meski masih terhitung musim kemarau.

Warga pun diminta tidak lagi berpatokan pada musim yang sedang berlangsung, karena perubahan cuaca bisa datang setiap saat. Perubahan cuaca yang tiba-tiba ini kerap membuat warga kurang sigap menghadapi kemungkinan banjir.

"Kami imbau warga tidak lagi terpaku rutinitas tahun, bulan ini kemarau, bulan ini hujan. Saat ini kita harus siap dengan kondisi yang ada," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bekasi, Muhammad Said, Minggu (30/5/2021).

Menurutnya, dalam beberapa hari terakhir terjadi peningkatan debit air di Kali Ulu Cikarang Utara dan Kedungwaringin akibat hujan yang terus mengguyur. Meski tak sempat menggenangi permukiman, namun ia meminta warga untuk tetap waspada.

"Kemarin di Kali Ulu dan Kedungwaringin sudah sampai satu lutut. Beruntung banjir menggenang sesaat, setelah itu surut lagi," ujar Said.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Peningkatan Daerah Rawan Banjir

Kondisi Tanggul Sungai Citarum yang Jebol
Suasana banjir akibat tanggul jebol di Desa Sumberurip Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (22/2/2021). Banjir akibat luapan sungai Citarum mengakibatkan 5 Desa terisolir selama tiga hari akibat tanggul sungai Citarum jebol. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Pihaknya juga mengungkapkan adanya penambahan jumlah wilayah rawan akibat banjir besar yang melanda Kabupaten Bekasi pada awal tahun lalu. Setidaknya ada 21 dari 23 kecamatan yang saat ini tercatat sebagai wilayah rawan banjir.

"Memang ada peningkatan daerah rawan, jadi total ada 21 dari 23 kecamatan di Kabupaten Bekasi dengan total 157 titik," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya