Liputan6.com, Bandung - Banjir akibat hujan deras menyebabkan benteng pembatas irigasi di Kampung Rancamalang, Margaasih, Kabupaten Bandung jebol. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu, 15 Maret 2025 sekira pukul 17.00 WIB.
Akibatnya, sejumlah rumah warga terdampak. Salah satunya, dinding rumah seorang warga mengalami kerusakan hingga mengharuskan keluarga dengan 4 jiwa itu dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Baca Juga
Selain rumah warga, banjir juga berdampak pada bangunan SDN Margaasih. Dua ruang kelas dilaporkan rusak berat usai dinding kelas jebol akibat air banjir yang masuk.
Advertisement
Sementara 8 kelas lainnya rusak ringan dan hanya terendam banjir. Meski demikian, sejumlah peralatan belajar seperti buku sekolah dan alat elektronik mengalami kerusakan.
Wakil Bupati Bandung, Ali Syakieb mengatakan akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan lembaga terkait. Bantuan berupa paket sembako, kata Ali, telah diberikan kepada warga terdampak.
"Monitoring ini diharapkan dapat membantu percepatan penanganan banjir serta meringankan beban warga terdampak. Semoga warga terdampak diberi ketabahan dan ketawakalan dalam menghadapi musibah banjir ini," kata Ali dalam keterangan tertulis pada Rabu, 19 Maret 2025.
Selanjutnya, Ali mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung telah melakukan pendataan terkait kerusakan akibat banjir tersebut.
"Pemkab Bandung melalui BPBD juga sudah melakukan pendataan terhadap kerusakan serta koordinasi untuk upaya pemulihan untuk rumah warga yang rusak. Termasuk SDN Magaasih yang dua ruang kelas dindingnya jebol diterjang banjir," paparnya.
Sementara itu, hal serupa turut disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung, Enjang Wahyudin. Dia mengeklaim, pihaknya melakukan pendataan terkait kerusakan akibat banjir.
"Kita lakukan pendataan terhadap kerusakan serta koordinasi untuk upaya pemulihan agar proses belajar mengajar dapat segera berjalan kembali," ucapnya.
Enjang menuturkan, Disdik Kabupaten Bandung berkomitmen untuk terus mendukung pemulihan fasilitas pendidikan yang terdampak bencana.
Penulis: Arby Salim