Jokowi: UU Cipta Kerja untuk Pastikan Kemajuan Ekonomi Tak Rugikan Lingkungan

Jokowi mengajak pemimpin negara untuk lebih serius dalam mengembangkan pembangunan yang berkelanjutan, inklusif, dan berketahanan.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 31 Mei 2021, 12:22 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2021, 12:22 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi
Presiden Jokowi saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Australia secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Sabtu (14/11/2020). (Foto Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memamerkan Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja di Konferensi Tingkat Tinggi Partnering for Green Growth and The Global Goals 2030 (KTT P4G). Jokowi mengatakan, keberadaan UU Cipta Kerja untuk memastikan kemajuan ekonomi tidak merugikan lingkungan.

"Indonesia juga telah meluncurkan Undang-Undang Cipta Kerja sebagai wujud komitmen Indonesia untuk memastikan agar kemajuan ekonomi dan sosial masyarakat tidak merugikan lingkungan," ujar Jokowi sebagaimana dilihat dalam video yang diunggah di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (31/5/2021).

Dia mengajak pemimpin negara untuk lebih serius dalam mengembangkan pembangunan yang berkelanjutan, inklusif, dan berketahanan. Jokowi menilai dibutuhkan cara-cara yang luar biasa untuk menghadapi masalah pembangunan keberlanjutan di masa depan.

"Kita perlu melakukan langkah-langkah fundamental untuk memastikan tercapainya pembangunan hijau di tataran global," kata dia.

Salah satunya, dengan mewujudkan enabling environment yang mendorong sinergi antara investasi dan penciptaan lapangan kerja dengan pembangunan hijau. Indonesia, kata Jokowi, telah menerapkan perencanaan pembangunan rendah karbon.

"Perencanaan pembangunan rendah karbon menjadi bagian tak terpisahkan dari rencana pembangunan jangka menengah nasional" jelas Jokowi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Indonesia terbuka bagi investasi dan transfer teknologi

Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato dari Istana Negara Jakarta pada KTT Developing Eight (D-8) yang digelar di Dhaka, Bangladesh, 8 April 2021. (Biro Pers Sekretariat Presiden/Lukas)

Selain itu, Jokowi menekankan pentingnya mendorong inovasi dalam memobilisasi sumber daya pendukung bagi implementasi pertumbuhan hijau. Jokowi menuturkan ketersediaan dukungan pendanaan dan transfer teknologi merupakan kunci sukses bagi pembangunan hijau bagi netralitas karbon.

"Oleh karena itu, Indonesia terbuka bagi investasi dan transfer teknologi," ucap Jokowi.

Menurut dia, Indonesia tengah mengembangkan kawasan industri hijau terbesar di dunia. Lokasinya, ada di Kalimantan Utara yang memiliki potensi besar dalam pengembangan energi terbarukan.

Bukan hanya itu, Jokowi menyampaikan Indonesia juga memiliki visi untuk membangun pasar karbon dan akan menjadi pemilik stok karbon terbesar di dunia. Dia mengajak semua negara memperkuat kerja sama konkret yang untuk mewujudkan pembangunan hijau.

"Kerja sama dan upaya bersama untuk menyelesaikan masalah bersama menjadi syarat fundamental bagi kesuksesan ekonomi hijau apalagi di saat dunia dalam masa pemulihan pandemi sekarang ini," tutur Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya