Anies: Jakarta Hadapi Kenaikan Kasus Pasca-Lebaran dan Varian Baru Covid-19

Dinkes DKI Jakarta telah menemukan 19 kasus Covid-19 varian baru di wilayahnya.

oleh Ika Defianti diperbarui 14 Jun 2021, 12:38 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2021, 12:36 WIB
PSBB Transisi DKI Jakarta Diperpanjang
Pejalan kaki melintasi mural bertemakan Imbauan Protokol Kesehatan Covid-19 di kawasan Bukit Duri, Jakarta, Minggu (25/10/2020). Gubernur DKI Anies Baswedan kembali memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masa transisi hingga 8 November 2020. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, kenaikan kasus Covid-19 beberapa hari belakangan di Ibu Kota merupakan dampak dari libur Lebaran 2021.

"Kita menghadapi gelombang baru peningkatan kasus Covid setelah musim libur Lebaran bulan lalu," kata Anies Baswedan di kawasan Jakarta Selatan, Minggu (13/6/2021).

Saat ini, lanjut dia, DKI Jakarta tengah menghadapi adanya varian baru virus corona dan kenaikan kasus pascaarus balik warga. Varian baru, kata Anies, memiliki kemampuan penyebaran yang lebih cepat.

"Intinya adalah saat ini kita sedang berhadapan dengan arus balik mudik, berhadapan dengan varian baru Covid yang ada jelas di Jakarta kemudian punya efek sebar yang lebih luas," ucap dia.

Karena hal itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menyatakan bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) akan mengambil langkah tegas untuk pengendalian naiknya kasus Covid-19 di Ibu Kota, yakni dengan pendisiplinan kolektif dalam penerapan protokol kesehatan di masyarakat.

"Di Jakarta sekarang perlu melakukan pendisiplinan kolektif, enggak bisa hanya masyarakat saja, atau penegak hukum saja, atau pemerintah saja. Harus semua unsur bersama," paparnya.

Komponen masyarakat yang dimaksud yaitu mulai dari pelaku usaha, kegiatan sosial, hingga kegiatan budaya, dan pelaku kegiatan agama. Hal tersebut sebagai bentuk tanggungjawab bersama akibatnya naiknya kembali kasus Covid-19.

"Cara bertanggung jawab adalah menaati seluruh protokol kesehatan. Jam operasi ditaati, jumlah keterisian orang ditaati, kemudian penggunaan masker ditaati. Kita harus bekerja bersama-sama dan nggak mungkin menghadapi ini sendirian," jelas dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

19 Kasus Varian Baru

Kasus Positif COVI-19 di Jakarta Bertambah 2.096 Orang
Sejumlah pasien Covid-19 berada di Puskesmas Kecamatan Ciracas, Jakarta, Kamis (10/06/2021). Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat per Kamis (10/6/2021). Kasus positif di Jakarta bertambah 2.096 orang, sehingga total kasus positif bertambah menjadi 440.554 orang. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendali Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia menyatakan, pihaknya telah menemukan 19 kasus positif Covid-19 varian baru di Ibu Kota.

Kata dia, beberapa di antaranya pasien memiliki riwayat melakukan perjalanan ke luar negeri.

"Terdapat 19 kasus variant of concern mutasi virus baru yang ditemukan di DKI Jakarta, di mana 18 di antaranya memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri, dan satu kasus transmisi lokal," kata Dwi dalam keterangan tertulis, Kamis (10/6/2021).

Lanjut dia, pihaknya terus aktif melakukan pemeriksaan sampel Whole Genome Sequencing (WGS). Hal tersebut untuk mendeteksi adanya varian baru Covid-19.

Infografis Lonjakan Kasus Covid-19 di Kudus hingga Bangkalan

Infografis Lonjakan Kasus Covid-19 di Kudus hingga Bangkalan. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Lonjakan Kasus Covid-19 di Kudus hingga Bangkalan. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya