Muhadjir Sebut Lonjakan Kasus Covid-19 Akibat Banyaknya Pemudik Bandel

Selain mudik, ada beberapa klaster penyebaran yang menyebabkan kenaikan kasus Covid-19, misalnya acara keluarga, pesta pernikahan, dan ziarah kubur.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 17 Jun 2021, 16:50 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2021, 15:35 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy
Menko PMK Muhadjir Effendy menyebutkan larangan mudik lebaran tahun ini akan dimulai tanggal 6 sampai 17 Mei 2021 saat Rapat Tingkat Menteri di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Jumat (26/3/2021). (Dok Kemenko PMK)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengakui saat ini terjadi lonjakan kasus Covid-19 di beberapa daerah, terutama empat provinsi di Pulau Jawa. Menurutnya, lonjakan kasus imbas dari arus mudik Lebaran 2021.

Muhadjir menyebut, banyak masyarakat yang masih nekat pulang ke kampung halaman selama masa pelarangan mudik.

"Sebagian akibat arus balik mudik karena banyak sekali pemudik yang bandel dan kembali ke daerah asal membawa Covid-19, kemudian menciptakan kluster keluarga," kata Muhadjir dikutip dari siaran persnya, Kamis (17/6/2021).

Selain mudik, ada beberapa klaster penyebaran yang menyebabkan kenaikan kasus Covid-19. Misalnya, acara keluarga, pesta pernikahan, dan ziarah kubur.

"Ini wilayah-wilayah yang sekarang menjadi pusat penyebaran Covid-19 akibat kluster ziarah," ujarnya.

Khusus di Jawa Barat, Muhadjir menyampaikan, pemerintah provinsi telah menetapkan status siaga satu waspada Covid-19 untuk wilayah Bandung Raya. Hal itu akibat lonjakan kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung.

Dia pun meminta kepada masyarakat Jawa Barat, khususnya yang berada di wilayah Bandung Raya untuk lebih memperketat pelaksanaan protokol kesehatan. Terlebih, Menteri Kesehatan telah mengumumkan adanya varian baru Covid-19 yang berasal dari India dan masuk ke Indonesia.

"Taruhan kita saat ini hanya tinggal disiplin atau tidak. Kalau tidak disiplin perkembangan Covid-19 akan tidak terkendali," ucap Muhadjir.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Kuncinya Disiplin

Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menekankan bahwa keteledoran dan ketidakpatuhan terhadap protokol kesehatan dapat semakin mempersulit keadaan. Hal ini akan membuat kasus Covid-19 di Jawa Barat, terutama wilayah Bandung Raya semakin tidak terkendali.

"Ini sebetulnya hikmah, kalau taat terkendali, kalau tidak taat ini adalah contohnya (kasus Covid-19 melonjak). Jadi mau seganas apa jenis (virus)-nya, kuncinya disiplin," jelas Kang Emil.

Dia telah melakukan upaya antisipasi masuknya wisatawan datang dari Jakarta ke Bandung Raya selama sepekan masa status siaga satu. Polda setempat sudah menyiapkan beberapa posko penyekatan di sejumlah titik lokasi tertentu.

"Titiknya di mana saja itu kewenangan ada di Pak Kapolda. Pemerintah sudah menginstruksikan untuk itu," tutur Kang Emil.

Infografis 29 Daerah di Indonesia Masuk Zona Merah Covid-19

Infografis 29 Daerah di Indonesia Masuk Zona Merah Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 29 Daerah di Indonesia Masuk Zona Merah Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya