Peti Jenazah di Kota Depok Mulai Langka

Dia mengungapkan, akibat kelangkaan tersebut pihaknya pernah menunda pemakaman jenazah pasien Covid-19 hingga tiga jam.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 06 Jul 2021, 20:24 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2021, 20:24 WIB
FOTO: Pemprov DKI Sediakan Peti Jenazah Gratis untuk Pasien COVID-19
Petugas memindahkan peti jenazah COVID-19 untuk didistribusikan ke rumah sakit di TPU Petamburan, Jakarta, Selasa (6/7/2021). Dalam sehari, 100-200 peti jenazah didistribusikan ke sejumlah rumah sakit di DKI Jakarta. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Penyebaran Covid-19 di Kota Depok terbilang tinggi. Hal tersebut dapat dilihat dari kasus aktif dan kematian harian. Bahkan, meningkatnya jumlah warga yang meninggal dunia baik dinyatakan positif maupun suspek Covid-19, mengakibatkan terjadinya kelangkaan peti jenazah.

Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok, Denny Romulo mengatakan, petugas pemulasaran jenazah telah melakukan penanganan jenazah pasien Covid-19 secara maksimal. Namun dalam penanganannya, tim pemulasaran mengalami permasalahan pada ketersediaan peti jenazah.

"Iya, peti jenazah di Kota Depok mulai mengalami kelangkaan," ujar Denny, Selasa (6/7/2021).

Dia mengungapkan, akibat kelangkaan tersebut pihaknya pernah menunda pemakaman jenazah pasien Covid-19 hingga tiga jam. Penundaan tersebut dilakukan karena jenazah tersebut harus menunggu kedatangan peti jenazah sebagai salah satu prosedur pada penanganan jenazah pasien Covid-19 sebelum dilakukan pemakaman.

"Pernah nunggu sampai tiga jam karena kan kalau belum dimasukkan ke dalam peti, jenazah belum dapat dibawa untuk dimakamkan," terang Denny.

Dia menjelaskan, kelangkaan ketersediaan peti jenazah tidak hanya terjadi di Kota Depok, namun sejumlah kota lainnya mengalami hal yang sama dikarenakan tingginya permintaan peti jenazah.

"Ini pengggunaan peti jenazah sangat dibutuhkan karena peti itu tidak hanya untuk pasien positif Covid-19, namun jenazah suspek Covid-19 juga menggunakan peti sebelum dilakukan pemakaman," ungkap Denny.

Dia menuturkan, kondisi tim pemulasaran jenazah Covid-19 saat ini mengalami kelelahan. Musababnya, dalam sehari tim pemulasaran pernah melakukan penanganan jenazah hingga mencapai 45 jenazah.

"Kami khawatir saat imun mereka turun mereka akan terpapar Covid-19," ucap Denny.

 


Mematuhi Kebijakan PPKM

Denny mengatakan, Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok saat ini siap menampung kiriman peti jenazah dari pihak manapun. Menurutnya, ideal ketersediaan peti jenazah dalam sehari mencapai di atas 10 peti. Ketersediaan peti jenazah sangat dibutuhkan sebagai prosedur penanganan jenazah pasien Covid-19.

"Mau berapa pun tetap kami terima, mau dua atau delapan tetap kami terima," ujar Denny.

Dia meminta warga Kota Depok dapat mematuhi dan mengikuti kebijakan PPKM Darurat yang diterapkan Pemerintah Pusat maupun Kota Depok. Kebijakan tersebut sebagai salah satu langkah upaya menekan penyebaran Covid-19. Menurutnya, kedisiplinan warga sangat membantu dalam menekan angka penularan Covid-19 yang saat ini mengalami peningkatan di Kota Depok.

"Warga yang disiplin protokol kesehatan sangat membantu kami dalam menekan jumlah penderita Covid-19," pungkas Denny.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya