Freddy Numberi Minta Masyarakat Papua Tak Terprovokasi Kasus Penganiayaan Merauke

Freddy berharap ke depan prajurit TNI bisa benar-benar menjadi pelindung rakyat, bukan justru sebaliknya.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Jul 2021, 09:21 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2021, 09:21 WIB
20160223-Reuni-Mantan-Menteri-PANRB-Jakarta-FRS
Mantan menteri PAN-RB, Freddy Numberi saat mengikuti acara reuni Kementrian PANRB, Jakarta Selatan, Selasa, (23/2).(Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Menteri Perhubungan Freddy Numberi yang juga merupakan tokoh Papua meminta masyarakat untuk mewaspadai provokasi terkait penganiayaan seorang warga di Merauke, Papua, oleh oknum anggota TNI Angkatan Udara. 

Menurutnya, suasana kondusif termasuk di wilayah Papua perlu dijaga.

"Jangan mau diprovokasi karena peristiwa ini," kata tokoh Papua Freddy Numberi kepada wartawan, Kamis (29/7/2021).

Freddy mengakui peristiwa tersebut sangat menggugah karena korban adalah penyandang. Freddy berharap ke depan prajurit TNI bisa benar-benar menjadi pelindung rakyat, bukan justru sebaliknya. Freddy percaya TNI bisa menyelesaikan masalah ini secara hukum.

"Panglima TNI sudah tangani langsung isu itu dan orangnya pasti dihukum," pungkas mantan Gubernur Papua ini.

Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi dan Aspirasi MPR untuk Papua Yorrys Raweyai berharap peristiwa itu tidak menjadi isu liar dan berkembang di luar konteks.

"Kita perlu menjaga suasana stabilitas dan kondusifitas, termasuk di wilayah Papua, yang memang saat ini sedang mengalami eskalasi isu dan persoalan yang meninggi akibat situasi sosial dan politik yang berkembang," kata Yorrys.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Apresiasi Sikap Tegas TNI

Yorrys yang juga anggota DPD atau senator asal Papua mengaku prihatin dengan peristiwa tersebut. Karena kecerobohan oknum, TNI ikut menanggung akibatnya.

"Saya juga mengapresiasi sikap tegas dan tanggap yang dilakukan oleh Panglima TNI dalam rangka merespons peristiwa tersebut. Termasuk permohonan maaf yang disampaikan Danlanud Merauke," ujar Yorrys.

Menurut Yorrys, peristiwa itu menjadi pembelajaran bahwa setiap warga negara, harus memperoleh perlakuan yang sama di hadapan hukum.

"Bukan hanya warga Merauke, Papua, tapi setiap warga negara. Bukan hanya aparat, masyarakat sipil pun demikian," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya