Hari Pertama PTM Terbatas, Siswa SMA di Tangerang Ikuti Prokes Ketat

Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di Kota Tangerang mulai digelar pada Senin (6/9/2021).

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 06 Sep 2021, 10:34 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2021, 10:33 WIB
Pembelajaran tatap muka (PTM) di SMAN 5 Kota Tangerang, Senin (6/9/2021).
Pembelajaran tatap muka (PTM) di SMAN 5 Kota Tangerang, Senin (6/9/2021). (Liputan6.com/ Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Jakarta Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di Kota Tangerang mulai digelar pada Senin (6/9/2021). PTM digelar setelah kurang lebih 1,5 tahun belajar dari rumah.

Seperti yang terpantau di SMAN 5 Kota Tangerang, sejak pukul 07.00 pagi, siswa sudah berdatangan ke sekolah dengan memakai masker sesuai standar. Di pintu gerbang disediakan bilik disinfektan, sehingga saat datang siswa harus melewati bilik tersebut, kemudian diukur suhu tubuhnya.

Barulah siswa diperbolehkan masuk ke dalam lingkungan sekolah untuk menggelar PTM. Di dalam kelas pun yang biasanya satu meja diisi dua orang, siswa hanya diperbolehkan duduk satu meja satu orang saja.

"Memang kapasitasnya harus 50 persen dari jumlah siswa normal. Kami sekelas 38 siswa, jadi terbanyak itu 18 siswa yang masuk," ungkap Kepala Sekolah SMAN 5 Kota Tangerang, Sopiah Herawati, Senin (6/9/2021).

Bukan hanya itu saja, jam pelajaran pun dibatasi. Misalnya setiap mata pelajaran per satu jamnya itu dihitung 45 menit, maka selama PTM terbatas hanya 30 menit saja.

"Makanya dalam satu hari siswa mendapatkan 3 sampai 4 mata pelajaran, dan siswa hanya sampai 10.30 saja di sekolah. Selebihnya mereka wajib langsung pulang ke rumah," ungkap Sopiah.

Untuk perbekalannya, setiap wali kelas wajib mengingatkan setiap hari di grup whatsapp orang tua siswa, agar anaknya membawa bekal air minum sendiri. Sebab, selama PTM terbatas, kantin sekolah tidak diperbolehkan buka.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Satgas Covid-19 di Sekolah

Sekolah pun membentuk Satgas Covid-19 yang terdiri dari siswa yang diwakili oleh anggota OSIS serta guru.

"Satgas Covid-19 ini yang siaga. Dari siswa yang akan mengingatkan teman-temannya untuk selalu menjaga Prokesnya, guru yang selalu mengawasi anak-anak di sekolah," kata dia.

Sopiah pun berharap, PTM terbatas ini berjalan dengan lancar tanpa harus ada terjadi sesuatu hal yang tak diinginkan. Pasalnya, bukan hanya siswa, tapi juga ada keluarga di rumah yang harus dilindungi kesehatannya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya