Keluarga Korban Lapas Tangerang yang Belum Hadir di RS Polri Diimbau Serahkan Data Ante Mortem

Rusdi menerangkan, pihaknya terus menjalin komunikasi dengan keluarga korban kebakaran lapas Tangerang.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 10 Sep 2021, 17:29 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2021, 17:29 WIB
Penjagaan Ketat di Lapas Kelas I Tangerang Usai Kebakaran
Staf dan petugas polisi menjaga pintu masuk utama Lapas Kelas I Tangerang Banten, setelah kebakaran, Rabu (8/9/2021). Selang dua jam lebih kemudian, api yang membakar Lapas Kelas I Tangerang baru bisa dipadamkan oleh petugas. (AP Photo/Dita Alangkara)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi mengimbau keluarga korban kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang menyerahkan data ante mortem ke RS Polri, Kramat Jati.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono menyebut, sebanyak 35 keluarga korban kebakaran telah memberikan data ante mortem ke tim disaster victim Identification atau DVI.

"Tim mengimbau kepada keluarga yang masih belum hadir di pos ante mortem untuk segera hadir menyerahkan datanya sehingga tim dapat bekerja. Tentunya sekali lagi tim ingin menyelesaikan tugas-tugas ini secara cepat dan tentunya ingin memberikan kepastian kepada keluarga korban juga secara cepat," ucap dia di RS Polri, Jumat (10/9/2021).

Rusdi menerangkan, pihaknya terus menjalin komunikasi dengan keluarga korban kebakaran Lapas Tangerang. Berdasarkan keterangan yang diterima, lima orang diantaranya beralasan jarak rumah dan posko ante mortem terlalu jauh.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua

2 Jenazah WNA

Penampakan Lapas Kelas I Tangerang usai kebakaran, Rabu (8/9/2021). (dok Kemenkumham)
Penampakan Lapas Kelas I Tangerang usai kebakaran, Rabu (8/9/2021). (dok Kemenkumham)

Sementara itu terkait dua jenazah yang diketahui berstatus warga negara asing (WNA). Rusdi mengaku telah mengantongi data ante mortem keduanya.

"5 keluarga yang belum hadir, 2 itu WNA tetapi data ante mortem sudah didapati oleh tim berdasarkan dari lapas tingkat 1 Tangerang, jadi tinggal 3. Sekarang masih tunggu ini sehubungan dengan jarak yang di luar Jakarta tentunya perlu perjalanan dan perlu komunikasi dengan keluarga," ucap dia.

Rusdi mengatakan, tim DVI senantiasa berkoordinasi dengan Lapas Tangerang untuk segera menghadirkan pihak keluarga korban yang belum menyerahkan data ante mortem. Harapanya, mereka bisa memberikan data secara lengkap guna mempermudah melakukan proses identifikasi.

"Bagaimana bisa mendatangkan daripada keluarga korban yang belum memberikan data antemortem," ucap dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya