Harta Anies Naik Rp 11 M Ketika 2 Tahun Menjabat, dan Turun Rp 149 Juta Saat Pandemi

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan tercatat sebagai pejabat negara yang patuh dalam menyampaikan LHKPN ke KPK.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 12 Sep 2021, 07:54 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2021, 07:53 WIB
Rumah DP 0 Rupiah-Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan sambutan pada saat meluncurkan program rumah DP 0 Rupiah di Klapa Village, Pondok kelapa, Jakarta Timur, Jumat (12/10). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tercatat sebagai pejabat negara yang patuh dalam menyampaikan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal tersebut terlihat dari laman elhkpn.kpk.go.id.

Anies Baswedan melaporkan hartanya dari sebelum menjabat sebagai gubernur DKI. Saat diberikan amanat menjadi orang nomor satu di Jakarta, Anies melaporkan kepemilikan hartanya dalam setiap periode.

Berdasarkan data e-LHKPN KPK yang dilihat Liputan6.com, Minggu (12/9/2021), di awal tahun menjadi gubernur, yakni pada 2017, harta yang dilaporkan Anies sebesar Rp 5,6 miliar. Sementara pada laporan tahun 2020, harta Anies mencapai Rp 10,9 miliar.

Namun demikian, harta yang dilaporkan Anies saat menjadi calon gubernur justru lebih besar dibanding saat awal dirinya menjabat. Pada laporan tahun 2016, harta Anies Rp 7,3 miliar dan USD 8.893.

Sementara untuk laporan tahun 2019, atau dua tahun setelah menjabat, harta Anies naik sebesar Rp 11,06 miliar. Dan kini, pada laporan terbarunya, atau saat pandemi Covid-19 melanda negeri, harta Anies berkurang sekitar Rp 149 juta. Jumlah harta Anies saat ini sebesar Rp 10,15 miliar.

Pada laporan terbarunya ini, Anies tercatat mempunyai harta tidak bergerak berupa empat bidang tanah yang tersebar di Jakarta Selatan dan Sleman senilai Rp 13,34 miliar. Dari empat bidang tanah tersebut, hanya satu yang disebutkan telah berdiri sebuah bangunan.

Sementara harta bergerak yang dilaporkan Anies yakni ada empat, senilai Rp 648 juta. Di antaranya adalah mobil Mazda 2 2013, Honda Odyssey 2016, motor Vespa Sprint 1968, dan motor Kawasaki EX250V 2018. Anies juga tercatat memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 1,06 miliar.

Anies tercatat memiliki surat berharga senilai Rp 56,28 juta. Kas atau setara kas lainnya yang dilaporkan Anies sebesar Rp 2,01 miliar. Terakhir, dia tercatat mempunyai harta lainnya senilai Rp 631,42 juta.

Jika ditotal, harta yang dimiliki Anies sebesar Rp 17,76 miliar. Namun Anies memiliki utang sebesar Rp 6,84 miliar. Alhasil, harta kekayaan Anies pada tahun 2020 sebesar Rp 10.915.550.262.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua

Banyak Harta Pejabat Bertambah Saat Pandemi

Anies Baswedan
(Youtube)

Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggilan menyebut, selama pandemi, sebanyak 70,3 persen pejabat negara mengalami kenaikan harta. Sedangkan pejabat yang hartanya menurun sebanyak 22,9 persen. Sementara pejabat yang hartanya tetap 6,8 persen.

"Kita amati juga selama pandemi setahun terakhir ini, itu secara umum penyelenggara negara 70 persen hartanya bertambah. Kita pikir pertambahannya masih wajar," ujar Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan dalam webinar, Selasa (7/9/2021).

Menurut Pahala, para pejabat negara yang mengalami penurunan harta yakni mereka yang berasal dari kalangan pengusaha. Pahala menduga selama pandemi Covid-19, pejabat negara sekaligus pebisnis itu merupakan pihak yang terdampak pandemi.

"Tapi ada 22,9 persen yang justru menurun. Kita pikir yang pengusaha, yang bisnisnya surut atau bagaimana," kata Pahala.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya