Satgas Hak Tagih Utang BLBI Sudah Berlaku Baik, Mahfud Md: Masih Mau Ngemplang?

Mahfud mengatakan, Tim Satgas sudah mengidentifikasi aset BLBI dalam bentuk tanah dan bangunan.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 21 Sep 2021, 18:06 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2021, 18:06 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD
Menko Polhukam Mahfud MD

Liputan6.com, Jakarta - Menko Polhukam Mahfud Md menilai, perkembangan tugas satgas hak tagih negara atas hutang bantuan likuiditas bank Indonesia (BLBI) berjalan dengan baik. Karenanya dia heran, jika para peminjam masih mau coba bermain nakal.

"Ada yang punya utang Rp 58 triliun hanya menjadi 17 persen dari itu ada yang menjadi 30 persen, itu sudah. Karena situasi saat itu, menilai utangnya berapa kami bayari, hartamu berapa kita hitung, dalam bentuk pengakuan, serahkan kepada negara. Sekarang sudah begitu masih mau ngemplang?" kata Mahfud saat jumpa pers daring, Selasa (21/9/2021).

Mahfud mengatakan, Tim Satgas sudah mengidentifikasi aset BLBI dalam bentuk tanah dan sebagian di antaranya ada bangunan seluas 15,2 juta hektare dan seluas 5,2 juta hektare di empat kota sudah dikuasai langsung oleh negara.

"Nanti akan segera masuk proses sertifikasi atas nama negara," sambung Mahfud.

 

Akan Dikejar Lewat Jalan Hukum

Mahfud melanjutkan, terkait utang dalam bentuk uang, juga dalam bentuk rekening, prosesnya juga tengah berjalan. Ia membuktikkan, Satgas telah memanggil para obligor dan direspon dangan baik.

"Ada yang langsung oke saya bayar, ada yang mungkin utangnya tidak segitu nilainya kalau sekarang. Pokoknya datang, kalau tidak datang juga, kita punya dokumen dan akan dikejar karena akan ditempuh jalan hukum. Karena ini kekayaan negara," Mahfud menandasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya